Ini 5 Strategi Marvel Entertainment Melawan Ancaman Bangkrut

primaberita-strategi-marvel-entertainment

Primaberita – Marvel Entertainment adalah sebuah perusahaan studio film Amerika. Yang awalnya dikenal sebagai Marvel Film dari 1993 sampai 1996 yang berbasis di The Walt Disney Studios di Burbank, California. Strategi Marvel Entertainment agar bisa bertahan di Industri hiburan dengan rating tinggi bukanlah hal yang mudah. Pasalnya pada tahun 1996 marvel pernah terancam bangkrut dan harus gulung tikar. Kebangkrutan ini disebabkan karena tidak lakunya komik yang diluncurkan oleh Marvel.

Namun pada tahun 1998 marvel bangkit kembali dan bersinar.

Ini 5 strategi marvel entertainment melawan ancaman kebangkrutan.

  1. Merger Dengan Perusahaan Mainan Toybiz

Pada tahun 1997, untuk mencegah terjadinya gulung tikar, sang CEO Marvel Isaac Perlmutter melakukan merger dengan perusahaan mainan bernama ToyBiz. Perusahaan mainan ToyBiz ini adalah milik Isaac Perlmutter sendiri. Isaac Perlmutter kemudian memberi perhatian khusus pada anggaran operasional perusahaan dengan memperketat pengeluaran perusahaan. Bahkan untuk menghemat, Isaac Perlmutter mengambil kembali klip kertas yang sudah digunakan dari tempat sampah.

2. Membuka Usaha Restoran dan Permainan Kartu Bertema Superhero

Selain melakukan merger, pihak Marvel juga mencoba peruntungan dengan mendirikan restoran yang bertema superhero bentukan marvel. Namun sayangnya, usaha restoran ini gagal dan kemudian ditutup satu tahun setelah dibentuk. Marvel juga mencoba bekerja sama dengan perusahaan trading card Skybox International untuk merilis permainan kartu dengan menggunakan karakter-karakter di Marvel. Namun sekali lagi, usaha tersebut tidak berjalan dengan baik karena permainan kartu tidak lagi diminati di masa itu.

3. Bekerja Sama dengan Beberapa Studio Terkait Kepemilikan Lisensi

Marvel juga mencoba untuk bekerjasama dengan beberapa studio seperti New Line Cinema, Sony dan Fox terkait dengan kepemilikan lisensi karakter-karakter superhero di Marvel. Namun, keuntungan yang didapatkan dari kerjasama ini sangatlah sedikit.

Baca juga : Ini Penyebab Pabrik-Pabrik Di Amerika Perlahan Hancur

4. Mendirikan Marvel Studios

Setelah mengambil keputusan untuk memproduksi film sendiri, Marvel bekerjasama dengan Paramount untuk pendistribusian film. Namun ada kendala yang dihadapi ketika merencanakan film apa saja yang akan dibuat. Selain itu, karakter Iron Man yang diinginkan untuk dibuat film jangka panjangnya, masih memiliki masalah lisensi dengan New Line Cinema sehingga Marvel harus merebut hak lisensi tersebut .

5. Diakuisisi Oleh Disney

Setelah film Iron Man sukses di pasaran, film-film lain dari Marvel pun mulai dilirik oleh masyarakat. Tak terkecuali dengan Disney. Pada tahun 2009, CEO (Chief Executive Officer) Disney mengambil keputusan untuk membeli perusahaan Marvel. Keputusan ini membawa Marvel semakin sukses dan namanya semakin dikenal oleh banyak orang. Wah, ternyata membutuhkan puluhan tahun bagi Marvel untuk bangkit. Memang benar adanya jika usaha tidak akan mengkhianati hasil seperti apa yang terjadi pada Marvel, dengan usaha yang keras dan pantang menyerah akan diperoleh hasil yang memuaskan pula.

Add a Comment