Laporan Pertama Kasus Corona Bukan dari Pemerintah China Diakui WHO

Laporan Corona Bukan dari Pemerintah China

PrimaBerita – Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengakui bahwa laporan pertama kasus corona bukan dari pemerintah China. WHO telah memperbarui laporan soal tahap-tahap awal krisis virus Corona (COVID-19).

Diakui oleh WHO bahwa kasus pneumonia akibat Corona pertama di Wuhan laporan tersebut dilaporkan oleh kantor cabang WHO yang ada di China dan bukan dari pemerintah China sendiri.

Tuduhan-tuduhan yang diketahui seperti, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, WHO telah gagal memberikan informasi yang dibutuhkan untuk membendung pandemi Corona dan WHO melunak terhadap China telah dibantah oleh WHO.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (4/7/2020), WHO merilis kronologi soal komunikasinya pada 9 April lalu, menanggapi kritikan soal respons awal terhadap virus Corona yang kini merajalela secara global dan menewaskan lebih dari 523 ribu orang.

WHO hanya menyebut bahwa Komisi Kesehatan Kota Wuhan di Provinsi Hubei telah melaporkan sejumlah kasus pneumonia pada 31 Desember 2019. WHO tidak menyebut secara spesifik soal siapa yang memberikan laporan tersebut dalam kronologi itu.

Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO mengatakan dalam konferensi pers pada 20 April, bahwa laporan pertama datang dari China. Namun saat itu Tedros tidak menyebut secara spesifik apakah laporan dikirimkan oleh pemerintah China atau sumber lain.

Pada pekan ini, WHO merilis kronologi terbaru versi lebih detail. Menurut kronologi terbaru itu, kantor cabang WHO di China, pada 31 Desember 2019, memberitahu kontak regionalnya soal keberadaan kasus ‘pneumonia virus’ setelah menemukan pernyataan media pada situs Komisi Kesehatan Wuhan.

Pada hari yang sama, Divisi Informasi Epidemi WHO mendapatkan laporan berita lainnya yang dikirim oleh jaringan pengawasan epidemiologi international bernama ProMed. Soal sejumlah kasus pneumonia yang sama dari penyebab yang belum diketahui di Wuhan.

Setelah itu, barulah WHO meminta pemerintah China untuk memberikan informasi soal kasus-kasus ini. Permintaan informasi diajukan WHO pada dua kesempatan, yakni pada 1 Januari dan 2 Januari. Pemerintah China baru memberikan informasi yang diminta pada 3 Januari.

Add a Comment