Perbankan AS Kebanjiran Uang Masuk Hingga Rp 28,4 Kuadriliun

Perbankan AS Kebanjiran Uang Masuk

PrimaBerita – Di tengah pandemi virus corona, Perbankan AS atau Amerika Serikat kebanjiran uang masuk hingga mencapai Rp 28,4 Kuadriliun.

Menurut lembaga asuransi penyimpanan Amerika Serikat, Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) perbankan AS mengalami rekor peningkatan simpanan sebesar US$ 2 triliun setara Rp 28.440 triliun (kurs 14.000/ dolar US).

Dikutip dari CNBC, Senin (22/6/2020) pertumbuhan simpanan telah meroket sejak April lalu. Dengan tumbuh sebesar US$ 865 miliar (Rp 12.300 triliun). Angka tersebut menjadi rekor tertinggi dari tahun sebelumnya.

Perbankan AS kebanjiran uang masuk itu sejalan dengan rencana pemerintah merespons pandemi virus Corona.  Ada ratusan miliar dolar masuk bank sebagai stimulus untuk menyelamatkan bisnis UKM dan ada juga tunjangan pengangguran.

Selain itu, Federal Reserve juga sudah memulai rentetan upaya untuk membantu pasar keuangan, termasuk program pembelian obligasi tanpa batas.

Ketidakpastian masa depan akibat covid-19 ini menjadikan banyak orang termasuk para perusahaan secara global menyimpan. Dan mengumpulkan uang guna menjamin nasib masa depan mereka. Uang tersebut berasal dari dana bantuan dan tunjangan itulah orang AS menabung.

Sebanyak 25 institusi raksasa turut merasakan siraman duit ini, seperti JPMorgan Chase, Bank of America, dan Citigroup. Menurut FDCI, imbasnya adalah bank-bank di Negeri Paman Sam itu langsung mencatat lonjakan aset yang tumbuh lebih cepat dibandingkan industri lain pada kuartal-I.

Menurut Biro Analisis Ekonomi AS tingkat tabungan pribadi mencapai rekor 33% pada bulan April. Penghasilan pribadi sebenarnya naik 10,5% bulan itu, berkat cek stimulus senilai US$ 1.200 (Rp 17 juta) dan tunjangan pengangguran yang berjumlah lebih dari pendapatan reguler pekerja dalam beberapa kasus.

Add a Comment