Italia Memilih Akhiri Lockdown, Warga Marah dan Kecewa

Italia Memilih Akhiri Lockdown

PrimaBeritaItalia memilih akhiri lockdown menuai reaksi marah dan kecewa dari warga. Kebijakan tersebut merupakan Keputusan Perdana Menteri Giuseppe. Warga menggambarkan keputusan tersebut justru memupus harapan mereka untuk mencatat nol kasus baru virus corona.

Italia kini tengah dalam fase dua pelanggaran status lockdown sebelum dicabut yakni tahap pemulihan. Italia memilih akhiri lockdown ini memperbolehkan warga untuk melakukan perjalanan seperti mengunjungi kerabat, sekolah, salon, dan pusat kebugaran dengan tetap mengenakan masker.

Meski begitu, sejumlah bisnis komersial seperti kafe dan restoran hanya akan melayani pemesanan untuk dibawa pulang (takeway). Selain itu, bepergian ke luar daerah tetap dilarang kecuali untuk keperluan bekerja, tes kesehatan, atau keadaan darurat.

Tullio Prestileo, spesialis penyakit menular di RS Benefrateli Palermo mengatakan fase dua ini. Justru berisiko menularkan wabah jiwa warga tidak berhati-hati dan waspada menjaga kesehatan.

Ia tak menampik jika warga memiliki harapan tinggi untuk bisa kembali hidup normal, terutama di bagian selatan Italia yang mencatat lebih sedikit kasus corona dibandingkan di sisi utara.

Kini, masyarakat bukan hanya merasa resah dengan penularan dan penyebaran virus. Tetapi, keharusan untuk tetap tinggal di rumah selama lebih dari 50 hari justru membuat warga semakin resah.

Data yang dihimpun Worldometers mencatat Italia menjadi negara di Eropa dengan angka kematian tertinggi yakni sebanyak 28.884 jiwa dari total 210.717 kasus dan 81.654 pasien yang dinyatakan sembuh.

Add a Comment