Bahaya Bumi Jika Matahari Juga Ikut Memasuki Periode Lockdown

Bahaya Bumi Jika Matahari Juga Ikut Memasuki Periode Lockdown

PrimaBerita – Tidak hanya bumi, matahari pun bisa ikut memasuki periode lockdown. Namun matahari yang lockdown bukan berarti berhubungan dengan covid-19 (virus corona).

Mengutip dari New York Post (18/05/2020), sang surya saat ini tengah berada pada periode solar minimum. Dimana solar minimum berarti kegiatan dipermukaannya berkurang secara signifikan.

Terkait jika matahari ikut memasuki periode lockdown, ahli mengatakan kita akan masuk ke periode resesi sinar matahari paling panjang yang pernah ada. Pasalnya sunspot (titik hitam) dimatahari telah disebut menghilang dari pandangan.

“Solar minimum sedang terjadi dan ini yang paling dalam,” sebut astronom, Tony Philips.

Lihat Juga: 4 Fenomena Langit yang Akan Terjadi Selama Bulan Mei 2020

Ditambahkannya lagi, jumlah titik matahari mengindikasikan hal ini menjadi peristiwa terdalam sejak 1 abad belakangan. Medan magnet dari matahari sudah melemah dan memungkinkan pancaran kosmik ekstra masuk ketata surya.

Dengan bertambahnya pancaran kosmik ini dalam tata surya, Philips mengatakan hal ini dapat membahayakan para astronot. Bukan hanya itu, kehidupan di bumi juga bisa terganggu. Philips mencontohkan, dengan memengaruhi hubungan kimia elektro pada atmosfer atas bumi serta memicu petir.

Ilmuwan NASA waspada terhadap peristiwa ini karena bisa menjadi pengulangan dari Dalton Minimum. Pernah terjadi antara tahun 1790 dan tahun 1830. Hasilnya, peristiwa tersebut berujung pada gagal panen, erupsi gunung berapi yang sangat kuat, serta musim dingin yang membabibuta dan adanya kelaparan.

Suhu bahkan menurun mencapai titik 2 derajat celcius dalam kurun waktu selama 20 tahun. Inilah yang mengakibatkan gangguan produksi pangan di bumi. Diketahui erupsi gunung Tambora yang terjadi pada 10 april 1815 di Indonesia telah menewaskan sebanyak 71.000 jiwa.

Sejauh tahun 2020 ini 76% diwaktu tersebut, matahari telah kosong tanpa titik yang mana persentase ini sedikit menurun dari tahun 2019. Dibandingkan tahun lalu, kekososongannya diketahui sebesar 77%.

Add a Comment