Pemerintah Tegaskan Obat Corona Hanya Untuk Pasien Postif Saja

pemerintah tegaskan obat corona

PrimaBerita – Obat virus corona baru saja tiba di Indonesia pada senin semalam (23/03/2020). Achmad Yurianto, selaku jubir (juru bicara) pemerintah menegaskan bahwa obat tersebut hanya boleh dikonsumsi oleh pasien positif yang sedang menjalani perawatan.

“Penggunaan obat-obat yang kami datangkan adalah dalam konteks untuk layanan perawatan. Bukan disiapkan profilaksis,” ujar Achmad Yurianto di kantor BNPB, Jakarta Timur, Senin 23 Maret 2020.

Profilaksis sendiri merupakan sebuah istilah untuk penggunaan obat-obatan demi mencegah penyakit pada orang yang tidak atau belum pernah terpapar penyakit tersebut. Jadi, obat corona tidak disediakan untuk proses pencegahan.

Jika masyarakat ingin mencegah virus corona sebaiknya didukung dengan menjaga kesehatan. Yaitu dengan mengatur pola makan yang benar, rajin berolahraga, serta asupi nutrisi tambahan seperti mengonsumsi vitamin C dll. Disarankan untuk tidak mendatangi tempat-tempat ramai dan melakukan perjalanan ke luar negeri.

BACA juga : Selain Vitamin C Ada Cara Lain Untuk Jaga Kekebalan Tubuh

Ditambahkannya lagi, pemerintah juga telah mendatangkan sebanyak 15o ribu alat pelindung diri. Dan saat ini sudah dalam proses pendistribusian ke berbagai rumah sakit di wilayah Indonesia. Selanjutnya akan disebarkan lagi secara bertahap sebanyak 125.000 alat rapid test bagi mereka yang diketahui ada hubungannya dengan kasus corona (covid-19). Jika penggunaan rapid test pada tes pertama dinyatakan negatif, maka pemerintah tetap menghibau agar melakukan social distancing (menjaga jarak).

Alasan Yurianto mengatakan mengapa perlu dilakukan demikian, karena hasil negatif kurang menjamin yang bersangkutan tidak sakit. Lebih lanjutnya, pemerintah akan melakukan pemeriksaan kembali setelah satu pekan, yaitu hari ke tujuh. Jika masih saja negatif maka pasien dinyatakan bebas dari infeksi.

Akan tetapi bila tes yang dilakukan kedua kali mengalami perubahan, yaitu menjadi positif, pemerintah berupaya semaksimal mungkin untuk menindaklanjuti kasus ini. Caranya adalah dengan menggunakan screening tahap 2 (dua) yang disebut dengan pemeriksaan antigen/molekuler.

“Ini pasti dikatakan yang bersangkutan terinfeksi. Itu kenapa pemerintah menambah fasilitas ruang isolasi, diantaranya wisma atlet,” pungkas Yurianto.

Add a Comment