Bayi Pertama yang Terinfeksi Covid-19 di AS Meninggal Dunia

BAYI MENINGGAL TERINFEKSI COVID-19

PrimaBerita – Amerika melaporkan kasus kematian bayi pertama di negaranya akibat terinfeksi covid-19. Bayi tersebut meninggal pada sabtu, 28 maret 2020 di Chicago, AS.

Direktur Departemen Kesehatan Illinois, Dr Ngozi Ezike menyebut kejadian ini adalah kejadian langka karena selama ini virus sering dianggap jinak bagi anak-anak.

Dikutip dari Live Science pada hari ini (29/3), sebelumya belum ada laporan kasus seperti ini.

“Sebelumnya tidak pernah dilaporkan kematian yang berkaitan dengan covid-19 pada bayi,” kata Dr Ngozi.

Detail lebih rinci dari kasus bayi yang meninggal yang terinfeksi covid-19 di Chicago, Amerika Serikat masih belum bisa dipublikasi karena pihaknya masih melakukan tahap investigasi.

“Investigasi sedang dilakukan untuk memastikan penyebab kematian. Kita harus melakukan segala segala upaya untuk mencegah penyebaran virus mematikan ini. Tidak hanya untuk melindungi diri sendiri, tetapi juga orang disekitar kita,” lanjut Dr Ngozi.

Sementara menurut laporan yang ditilik dari New England Journal of Medicine. Kasus kematian bayi ini bukanlah kasus meninggal pertama pada pasien anak-anak, terutama balita, yang terinfeksi virus corona/covid-19.

BACA LAINNYA: Jangan Nekat Membuka Bungkus Jenazah Corona! Akibatnya Bisa…

Tertanggal 18 maret lalu, seorang bayi berusia 10 bulan di negara China telah meninggal dunia setelah sempat dirawat selama sebulan di Wuhan Children’s Hospital.

Melihat hal demikian, seiring berkembangnya pandemi virus corona, kelompok yang melakukan penelitian mulai melihat bahwa tidak ada klasifikasi usia yang benar-benar kebal terhadap corona virus disease 2019 (covid-19). Hanya saja, dari data yang didapatkan kemunculan gejala yang paling parah memang ada banyak pada pasien yang berusia lanjut (lansia).

Penderita covid-19 bisa berujung pneumonia dan kegagalan multi organ. Dan dari gejala-gejala yang ditimbulkan secara umum berupa demam, batuk kering, serta kesulitan dalam bernafas. Malah pilek/bersin-bersin yang jarang ditemui sebagai penunjuk gejalanya. Hingga kini, angka kematian akibat virus corona di dunia sudah mencapai 27.215 orang. Sedangkan total kasus sebanyak 662.072 kasus. Sebanyak 139.426 telah dinyatakan sembuh.

Add a Comment