Penderita Diabetes? Jangan Makan Makanan Panas, Bahaya!

PrimaBerita – Selain menghindari makanan manis dan makanan yang berkarbohidrat tinggi, Penderita diabetes juga diminta untuk menghindari makan makanan panas.

Jika sampai mereka mengonsumsinya, dikhawatirkan bisa memicu peningkatan kadar gula darah yang bisa membahayakan kondisinya. Hal ini disebabkan oleh indeks glikemik dari makanan-makanan tersebut yang cenderung tinggi.

Ada banyak sekali faktor yang mempengaruhi indeks glikemik. Salah satunya adalah suhu dari makanan. Makanan dengan suhu yang lebih panas ternyata cenderung memiliki indeks glikemik lebih tinggi dibandingkan dengan makanan yang berada dalam kondisi dingin.

Sebagai contoh, nasi yang merupakan makanan pokok sehari-hari dari sebagian besar masyarakat Indonesia sebenarnya dikenal memiliki indeks glikemik yang tinggi. Hanya saja, jika kita mengonsumsinya saat baru saja matang atau saat masih dalam kondisi panas, maka nilai indeks glikemiknya bisa saja lebih tinggi. Bagi penderita diabetes, hal ini tentu bisa membahayakan kadar gula darah di dalam tubuhnya.

Berikut penjelasan mengapa penderita diabetes diminta untuk tidak makan makanan panas

Pakar kesehatan menyarankan penderita diabetes untuk mengonsumsi nasi dingin atau bahkan nasi yang dimasak kemarin namun masih dalam kondisi baik karena biasanya memiliki indeks glikemik lebih rendah. Mengonsumsinya tentu tidak akan menyebabkan kenaikan kadar gula darah dengan signifikan.

Beberapa jenis sayuran yang biasanya identik sebagai makanan sehat ternyata juga bisa mengalami peningkatan indeks glikemik jika dipanaskan, lho. Sebagai contoh, wortel yang saat dalam kondisi mentah memiliki indeks glikemik 20 mengalami kenaikan hingga ke angka 50 setelah direbus. Hal ini disebabkan oleh bentuknya yang lebih lunak dan lebih mudah dicerna saluran pencernaan.

Sebaiknya Penderita Diabetes Menunggu Makanan Dingin

Pakar kesehatan menyarankan penderita diabetes untuk lebih sabar dan menunggu makanan agar lebih dingin suhunya demi membuat indeks glikemiknya juga ikut menurun. Hal ini diharapkan bisa membantu mereka menjaga kadar gula darah.

Sebagai contoh, sebuah penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam Journal of Diabetic Association pada 2005 silam menghasilkan fakta menarik tentang konsumsi kentang dengan berbagai suhu yang berbeda.

Kentang mentah jelas memiliki indeks glikemik lebih rendah dibandingkan dengan yang sudah direbus, namun jika kita mau menunggu kentang rebus ini mendingin, maka indeks glikemiknya tidak akan begitu tinggi, yakni di angka 56. Hal ini sangat berbeda dibandingkan dengan kentang yang masih dalam kondisi panas yang memiliki indeks glikemik di angka 89.

Add a Comment