Bahaya! Jomblo Bisa Ganggu Kesehatan Hingga Beresiko Kematian Dini

primaberita-jomblo-ganggu-kesehatan

Primaberita – Sebagian gaangguan kesehatan yang hinggap di tubuh sebetulnya muncul karena gaya hidup yang salah. Mulai dari kebiasaan istirahat, olahraga, bahkan makan yang kurang tepat. Namun ada satu lagi alasan beberapa penyakit mudah hinggap, yaitu jomblo. Jomblo bisa ganggu kesehatan hingga beresiko kematian dini.

Jomblo adalah keadaan dimana anda tidak memiliki seseorang untuk dicurahkan segala perhatian dan kasih sayang anda.

Penelitian yang dilakukan oleh John Cacioppo dari University of Chicago, bekerja sama dengan Steve Cole dari UCLA, menyatakan bahwa adanya korelasi antara kesendirian dan efeknya terhadap kesehatan dan juga mental .

Dari penelitian tersebut, menyandang predikat jomblo bisa ganggu kesehatan apalagi dalam jangka waktu yang lama, dapat menyebabkan pengerasan pada arteri sehingga membuat tekanan darah meninggi. Dari segi mental, seseorang yang terlalu lama menjomblo akan lebih mudah tertekan, stres dan lebih parah dapat mengakibatkan depresi.

Baca juga : Atasi Kejenuhan Di Tempat Kerja Dengan 5 Cara Ampuh Ini

Seseorang yang terlalu lama sendiri memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk meninggal dalam usia muda. Sebab pada kondisi ini mereka tidak mengalami interaksi antara tubuh dan pikiran dengan pasangan, anak, keluarga atau masyarakat. 

Efek jangka pendeknya adalah seorang jomblo akan mengalami penurunan sistem imun sehingga lebih gampang terserang penyakit. Duh! Sudah jomblo, penyakitan pula.

Dr. Nancy Donovan, seorang profesor psikologi dan Neurosain si Universitas Brigham Young juga menjelaskan tentang hubungan jomblo dan kesepian.

“Terdapat dua jenis kesepian, yang pertama adalah kesepian saat anda benar-benar sendirian, dan ada pula kesepian yang anda rasakan meski anda berada di tengah keramaian. Ini adalah keadaan emosional yang berdampak pada fisik,” jelasnya.

Terkait : Mudah Ditemukan, 3 Buah Ini Bisa Membunuh Sel Kanker Ganas

Kesepian dapat meningkatkan risiko kematian dini. Studi tersebut melibatkan 3,4 juta peserta dan berfokus pada kesepian. Dirinya menemukan,risiko kematian dini lebih dari 30% disebabkan karena kesepian.

Add a Comment