Gulung Tikar! Gara-Gara Peningkatan Harga Cabai yang Terus Naik

PrimaBerita – Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) mulai mengeluhkan harga cabai yang terus naik. Mereka khawatir, usahanya gulung tikar akibat harga cabai yang meroket tersebut

Gulung Tikar

Wakil Ketua GAPMMI Rachmat Hidayat mengungkapkan, para pengusaha makanan kini mulai was-was. Tak pelak, merugi atau bahkan gulung tikar terus menghantui para pengusaha makanan yang menggunakan cabai.

Menurut dia, tingginya harga cabai tentu menyebabkan pengeluaran modal semakin besar. Jika kondisi ini terus terjadi, tidak menutup kemungkinan industri makanan bisa merugi, bahkan gulung tikar.

“Kita berharap, kondisi ini tidak lama terjadi karena bisa membahayakan secara keseluruhan. Masyarakat akan terpukul duluan, berikutnya industri,” ungkap Rachmat dalam keterangan tertulisnya, Rabu (7/8/2019).

Pihaknya berharap, kenaikan harga cabang tidak berlangsung lama. Meskipun para pengusaha makanan kerap menggunakan cabai yang mereka stok, namun lama kelamaan stok cabai tersebut tentu akan habis

“Karena kita tidak beli dari kebun. Kita menyetok proses pengeringan dan sebagainya. Stok kita itu masih bisa mengelola kenaikan harga yang sangat luar biasa ini. Cuma, usia stok kita kan ada umurnya, bisa habis. Kalau habis kita baru akan merasakan,” paparnya

Pakar IPB

Pakar Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa mengakui, pada tahun 2019 ini, memang terjadi anomali produksi cabai dalam negeri. Sebab, pada tahun-tahun sebelumnya, harga cabai biasanya turun pada bulan Mei dan akan naik mulai September dan Oktober. Sedangkan tahun ini, harga cabai terus mengalami kenaikan.

“Ada faktor kesalahan kebijakan terkait tata kelola cabai. Jaringan tani kami menerima bantuan untuk penanaman cabe di Januari. Saat itu ditanam cabai, ya ancur-ancuran karena masih musim hujan dan sampai Maret, April masih sisa hujan,” jelasnya.

Add a Comment