FaceApp, Aplikasi Pencuri Data?? Ini Penjelasannya

PrimaBerita – Anggota parlemen Amerika Serikat dari Partai Demokrat meminta polisi federal AS, FBI, untuk menyelidiki FaceApp karena aplikasi itu diduga sebagai senjata Rusia untuk mencuri data pribadi warganet.

Khawatir

Chuck Schumer, pemimpin Partai Demokrat di Kongres AS, dalam sebuah surat yang diunggah ke Twitter mengaku sangat khawatir karena FaceApp menjadi alat untuk merampas data-data pribadi warga AS yang kemudian diserahkan pada “kekuatan asing yang jahat.”

“Saya memiliki kekhawatiran besar soal perlindungan data yang dikumpulkan (oleh FaceApp) dan apakah para pengguna aplikasi itu tahu siapa saja yang bisa mengakses data-data mereka,” tulis Schumer dalam surat tersebut seperti dilansir BBC.

Baca juga: 100 Brimob Dikirim Ke Papua. Apa yang Terjadi?

FaceApp memang sedang jadi tren beberapa hari belakangan. Aplikasi buatan Rusia itu memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan untuk menyunting foto wajah seseorang dan mengubahnya menjadi wajah orang tua.

Para pakar keamanan siber mengaku khawatir melihat popularitas FaceApp, karena aplikasi itu bisa mengambil dan mengumpulkan foto wajah orang dalam sebuah database raksasa, yang kemudian dijual ke pihak ketiga atau bahkan diserahkan ke pemerintah Rusia.

Baca juga: Posisi Orang Terkaya Kedua Tergantikan. Siapa Sosok Pengganti Bill Gates?

FaceApp membantah

Wireless Lab, perusahaan asal St Petersburg, Rusia, yang mengembangkan aplikasi tersebut mengatakan bahwa pihaknya tak menyimpan foto-foto pengguna secara permanen.

“Sebagian besar foto dihapus dari server kami dalam waktu 48 jam. Meski pusat riset kami bertempat di Rusia, tetapi data pengguna tidak kami transfer ke Rusia,” bunyi pernyataan Wireless Lab seperti diwartakan Techcrunch.

Sumber: Suara.com

Add a Comment