Trump Siapkan Kebijakan Untuk Blokir Aplikasi Tiktok

PrimaBerita – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan sedang mempersiapkan kebijakan untuk blokir aplikasi media sosial TikTok

Trump mengatakan kebijakan itu ditempuh demi keamanan nasional. Trump khawatir China melakukan operasi intelijen lewat TikTok milik ByteDance yang berbasis di China.

Di sisi lain, TikTok telah berulang kali menolak tuduhan bahwa mereka memberi data pengguna ke China. Bahkan TikTok sekarang memiliki chief executive officer yang berbasis di AS dan mempertimbangkan untuk membuat perubahan organisasi lainnya untuk memuaskan otoritas AS.

TikTok menjanjikan tingkat transparansi yang tinggi, termasuk memungkinkan peninjauan algoritmanya untuk memastikan pengguna dan regulator.

“Kami tidak berpolitik, kami tidak menerima iklan politik dan tidak memiliki agenda tertentu. Satu-satunya tujuan kami adalah tetap menjadi platform yang dinamis untuk dinikmati semua orang,” kata CEO TikTok Kevin Mayer.

“TikTok telah menjadi target terbaru, tetapi kita bukan musuh,” ujarnya.

AFP menjelaskan Microsoft Corp dikabarkan sedang menjajaki akuisisi operasi TikTok di AS. Jika sepakat, Microsoft akan memegang kendali TikTok di AS dan mengurangi tekanan pemerintah AS pada ByteDance sebagaimana yang Add slideshowterjadi saat ini.

Juru bicara untuk Microsoft dan TikTok menolak mengomentari potensi pembicaraan. Namun, sinyal akuisisi TokTok mulai terlihat ketika Trump mengatakan akan mencari alternatif kebijakan untuk blokir aplikasi TikTok.

Pembelian TikTok dinilai akan menjadi keuntungan besar bagi Microsoft. Sebelumnya Microsoft telah mengakuisisi perusahaan pencari kerja dan jaringan perusahaan LinkedIn sebesar US$26,2 miliar pada 2016.

Microsoft juga memiliki saham di Minecraft, permainan video terlaris yang pernah ada. Meski begitu tidak semua pembelian sukses, misalnya pada Skype yang dibeli pada 2011 telah menyebabkan stagnasi pengembangan layanan panggilan video dan suara.

 

Add a Comment