Bahaya Penyakit Hilang Ingatan Karena Teknologi Digital Atau Disebut Digital Amnesia

Primaberita.com – Bahaya Penyakit Hilang Ingatan Karena Teknologi Digital. Pernah tidak, saat sedang mengobrol, Anda tiba-tiba kesulitan menyebutkan dan seolah lupa nama brand makeup favorit atau nama restoran kekinian yang baru beroperasi di Senopati. Biasanya, kita kemudian akan beralih pada teman kesayangan kita bersama, yang paling pintar dan selalu puya jawaban untuk semua pertanyaan, Google.

Saya berpikir ini akibat faktor ‘U’ alias umur atau memang ingatan yang pada dasarnya kurang baik saja. Namun, ternyata ini adalah masalah umum yang dihadapi kaum milenial lain di seluruh dunia, atau yang ‘penyakit’ dari generasi melek teknologi digital. Gejala ini dikenal dengan nama digital amnesia atau yang oleh beberapa orang lain disebut sebagai Google amnesia.

Perusahaan anti-virus Kaspersky melakukan sebuah survei selama 18 bulan di tahun 2015 kepada ribuan responden di Eropa tentang digital dependence atau ketergantungan para pengguna dengan teknologi. Survei ini menemukan bahwa teknologi telah mengubah cara kita berpikir, belajar, berkelakuan, dan cara kita mengingat.

Salah satu bukti nyata bahwa kita telah ketergantungan pada teknologi adalah begini; waktu saya kecil dulu, saya hafal di luar kepala nomor telepon rumah, nomor telepon kantor ayah, nomor telepon tante, hingga nomor telepon rumah teman-teman terdekat saya, yang siap ditelepon tanpa perlu membuka buku telepon (Ya, hingga sekitar 20 tahun lalu, semua orang masih menyimpan nomor dan berbagai informasi dengan cara ditulis tangan di sebuah buku).

Bahkan hingga kini, saya masih hafal beberapa nomor itu. Namun bila Anda bertanya sekarang, nomor ponsel Ibu saya, dan nomor-nomor ponsel milik teman yang setiap hari bertukar cerita lewat chat, sayangnya saya tidak bisa mengingat nomor-nomor tersebut. Mungkin ini terjadi pada Anda juga.

Kaum milenial tidak lagi mengingat hal-hal seperti nomor telepon, alamat, nama, atau banyak detail lain, karena teknologi membuat Anda bisa menyimpan dan mencarinya di dalam sebuah alat, dan bukan lagi di dalam memori/otak Anda. Tentunya, karena smartphone dan Google rasanya sudah jadi bagian penting dalam hidup, ada banyak hal yang Anda simpan dan cari di dalamnya. Foto, nomor telepon, alamat email, alamat, jadwal, dan puluhan password.

Memang tidak semua hal perlu Anda ingat, misalnya saja alamat website yang telah Anda bookmark tetapi tidak pernah dikunjungi lagi. Namun, ada beberapa hal penting seperti nomor telepon keluarga atau nomor rekening bank Anda, misalnya, yang tetap penting untuk diingat.

Efek buruknya, kemampuan otak Anda bisa mengalami penuruan drastis akibat kemampuan mengingat dan menghafal yang tidak lagi digunakan. Sama halnya bila Anda tidak lagi berjalan dan beraktivitas fisik, maka otot Anda akan mengecil dan melemah. Sama seperti bila kemampuan mengingat di otak Anda tidak dilatih dan digunakan, maka lambat laun bagian otak tersebut akan mengalami kemunduran.

Efek buruk selanjutnya, memori/ingatan pada otak berkaitan erat dengan konsentrasi. Bila untuk setiap hal dan setiap kesempatan Anda perlu mengingat sesuatu dan langsung mengetik untu mencari jawabannya di Google, Anda tidak lagi menggunakan kemampuan berkonsentrasi Anda. Bila hal ini dilangsungkan secara terus menerus, Anda akan kehilangan fungsi mengingat dan berkonsentrasi. Gawat ya!

Lakukan 3 hal berikut untuk mengurangi digital dependence yang berujung pada digital amnesia:

1. Stop sebentar untuk berkonsentrasi.

Jangan langsung mengetik dan ‘bertanya’ pada Google untuk menemukan jawaban. Bisa jadi Anda sebetulnya tahu jawabannya, coba stop sebentar dan berkonsentrasilah, berusaha mencari dan mengingat jawabannya di dalam otak sendiri.

2. Digital detox

Matikan notifikasi dari aplikasi-aplikasi berita dan media sosial Anda. Mungkin Anda akan kelewatan beberapa gosip atau informasi, tetapi daripada Anda dibombardir berbagai informasi yang tidak ada gunanya untuk Anda, coba rehat sejenak dari luapan informasi tersebut.

3. Batasi waktu memakai perangkat teknologi (Yap! Terutama smartphone Anda)

Bila seharian Anda sudah berkutat di depan laptop dan internet, coba kurangi pemakaian laptop, tablet, dan smartphone saat berada di rumah. Bila perlu, simpan smartphone di ruangan lain, beberapa jam sebelum Anda pergi tidur. Coba ganti dengan aktivitas lain seperti membaca buku atau stretching.

Semoga artikelnya bermanfaat untuk sobat Prima semua ya ! Kalau ada kritikan dan saran, boleh comment di bawah. 😀 Biar kita sama-sama saling berbagi nih sobat Prima. hihihihi… 😀

Nuwun… :$

Add a Comment