Alasan Kenapa Internet Indonesia Lambat Bikin Emosi

internet Indonesia lambat

PrimaBerita – Riset dari WebsiteToolTester menyatakan bahwa Indonesia berada pada peringkat 92 untuk negara dengan internet tercepat dunia. Rata-rata kecepatannya pun hanya 6,65 Mbps. Maka tidak heran jika koneksi internet Indonesia lambat berjalan sehingga membuat anda emosi.

Jika anda bandingkan dengan negara tetangga, Indonesia masih kalah. Malaysia berada pada posisi ke-30, Thailand pada posisi ke-45, dan bahkan Singapura menempati peringkat 2 negara dengan internet tercepat.

Berikut Alasan Kenapa Internet Indonesia Lambat Bikin Emosi

Internet sangat bergantung pada infrastruktur

Perlu anda ketahui, koneksi internet ada karena infrastruktur. Hal ini meliputi tiang pemancar, kabel serat optik, kabel telepon, dan lain sebagainya.

Panjang kabel yang dibutuhkan bisa mencapai puluhan ribu kilometer. Salah satu proyek infrastruktur internet terbesar di Indonesia adalah Palapa Ring.

Kabel serat optik yang d!gunakan mencapai 36 ribu kilometer untuk menjangkau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Namun tetap saja, walaupun proyek infrastruktur ini berjalan, masih ada faktor lain yang menghambat koneksi internet pada negara Indonesia.

Faktor geografis adalah tantangan dalam membangun infrastruktur

Mengutip AsiaQuest, satu faktor yang berperan besar terhadap sulitnya pembangunan infrastruktur adalah kondisi geografis. Tak seperti negara lain, Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki berbagai rintangan geografis. Contohnya gunung, laut, sungai, dan lain sebagainya.

Terlebih lagi, masih banyak wilayah pedalaman yang sulit anda akses karena belum ada jalan yang layak.

Jadi bisa dibilang, faktor geografis adalah tantangan terbesar untuk membangun infrastruktur telekomunikasi. Akibatnya, seperti yang kita tahu, banyak wilayah yang bahkan tidak memiliki akses terhadap internet.

Pembangunan infrastruktur juga butuh biaya yang tak sedikit

Faktor lain adalah ketersediaan biaya karena infrastruktur telekomunikasi itu tidak murah. Baik pemerintah maupun perusahaan provider internet harus menyiapkan dana besar.

Untuk membangun tiang pemancar hingga melintangkan kabel dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Uang yang dibutuhkan bisa mencapai miliaran rupiah.

Maka dari itu, tidak sembarang orang bisa menggeluti bisnis provider internet. Apalagi mereka harus menembus hutan, menyeberangi laut, dan menaklukkan rintangan geografis lain untuk membentangkan kabel serat optik.

Daya beli masyarakat cenderung rendah

Biaya membangun infrastruktur internet memang mahal. Bertolak belakang darinya, daya beli masyarakat Indonesia cenderung lemah. Ini sangatlah wajar mengingat rata-rata pendapatan negara kita jauh lebih rendah daripada negara lain.

Akan tetapi, hal ini kemudian memengaruhi kualitas internet Indonesia. Perusahaan provider internet harus bisa menyeimbangkan pengeluaran dengan pemasukan. Akhirnya penggunaan dan kualitas koneksi pun diturunkan.

Add a Comment