5 Bahaya Ikan Kaleng Yang Tidak Anda Ketahui

Bahaya Ikan Kaleng

PrimaBerita – Bagi anda yang sering mengonsumsi ikan kaleng sebaiknya jangan anda biasakan. Pasalnya ikan kaleng ini memiliki bahaya tersembunyi yang tidak anda ketahui.

Memang, ikan kaleng akan membantu anda karena lebih praktis, murah dan mudah untuk anda masak. Selain itu banyaknya pilihan ikan kaleng seperti ikan tuna, sarden, salmon dan lain sebagainya menjadikan anda untuk mengonsumsinya sesering mungkin.

Namun, anda tidak mengetahui ada bahaya tersembunyi yang ada dalam ikan kaleng tersebut.

Berikut 5 Bahaya Ikan Kaleng Yang Tidak Anda Ketahui

1. Mengandung bisphenol A

Menurut U.S Food and Drug Administration (FDA) pada tahun 2010, ikan kaleng seringkali terpapar bisphenol A (BPA), zat yang ada pada lapisan logam. BPA bisa memengaruhi perkembangan otak, perilaku dan kelenjar prostat pada janin, bayi dan anak-anak.

Orang yang mengonsumsi makanan kaleng akan membuat kadar BPA pada tubuh melonjak drastis. Penelitian oleh Harvard University pada tahun 2011 melaporkan bahwa kadar BPA dalam urin meningkat sebesar 1.200 persen. Hal ini terjadi pada orang-orang yang sengaja makan sup kaleng selama lima hari berturut-turut.

2. Mengandung kadar garam yang tinggi

Ikan tuna sirip biru segar memilki kandungan garam 42 mg per 85 gram sajian. Para produsen biasanya menambahkan garam pada ikan tuna sebelum proses pengalengan.

Kandungan garam pun meningkat menjadi 320 mg per 85 gram sajian. Naik menjadi hampir 8 kali lipat. Terlalu banyak mengonsumsi garam bisa menyebabkan tekanan darah tinggi, berisiko memicu penyakit jantung dan stroke.

3. Kandungan minyaknya tinggi kalori

Ikan kaleng memiliki kandungan minyak yang tinggi kalori. Dalam satu sajian dengan berat 85 gram, terdapat 138 kalori dan 7 gram lemak. Kalori dan lemaknya cukup tinggi sehingga bisa meningkatkan berat badan. Jika anda dalam program penurunan badan sebaiknya hindari segera.F

4. Memiliki kandungan merkuri yang membahayakan kesehatan

Ikan-ikan laut dalam terkenal dengan kandungan merkurinya yang tinggi. Tak terkecuali ikan tuna. Menurut U.S Food and Drug Administration, ikan tuna albacore putih memiliki kandungan merkuri lebih banyak dari jenis tuna lainnya.

Apabila ikan kaleng yang mengandung merkuri dikonsumsi terlalu sering, ini bisa menyebabkan keracunan. Asupan merkuri tinggi akan menghambat perkembangan sistem saraf bayi yang belum lahir. Selain itu, merkuri juga bisa membahayakan ibu hamil dan anak-anak.

5. Berkaitan dengan zat pemicu kanker

The last one, konsumsi ikan kaleng memiliki keterkaitan dengan kanker. Menurut The Center for Enviromental Health (CEH), 40 persen dari ikan kaleng yang dites mengandung bisphenol A (BPA).

Padahal, BPA berkaitan dengan cacat lahir, kanker payudara, kanker prostat, diabetes dan penyakit jantung. Data ini dirilis pada tahun 2017 dan dikutip oleh laman Healthline.

Add a Comment