Pemerintah Akui Pelacakan Virus Corona di Indonesia Masih Rendah

Pelacakan Virus Corona di Indonesia

PrimaBerita – Pelacakan terhadap orang yang sempat berkontak dengan pasien positif virus corona di Indonesia dinilai masih rendah. Hal tersebut diakui oleh juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito.

“Kami mengakui kemampuan contact tracing di Indonesia masih rendah saat ini,” terang Wiku dalam konferensi pers sebagaimana yang disiarkan akun Sekretariat Presiden di kanal youtube (06/08/2020).

Sehingga tersebut berpengaruh terhadap pengendalian serta jumlah tes risiko infeksi virus corona yang sedikit. Namun Wiku tak menjelaskan lebih rinci alasan dari rendahnya kemampuan pelacakan di RI.

Baca Lainnya: Plt Walkot Medan Akhyar Nasution Positif Corona

“Kami akan meningkatkan kemampuan contact tracing menjadi rasio 1 dalam 30 kontak,” tutur Wiku Adisasmito.

Adapun contact tracing didefenisikan untuk kegiatan indentifikasi terhadap orang-orang yang melakukan kontak dengan pasien positif virus corona. Sementara itu gagasan dibalik konsep yaitu untuk pencegahan penyebaran infeksi pada kerumunan besar melalui pemutusan rantai transmisi.

Ada tiga langkah yang dilakukan untuk melakukan pelacakan kontak (contact tracing) antara lain: indentifikasi kontak, mendaftar kontak, dan juga tindak lanjut kontak. Hal ini dikarenakan penelusuran atau pelacakan kontak juga berfungsi memperluas testing virus corona di Indonesia.

Dalam kesempatannya, Wiku juga menyoroti lonjakan kasus kumulatif yang terjadi di provinsi Aceh. Dari yang awalnya hanya 21 kasus (dari maret hingga awal juli), kini menjadi 259 kasus. Wiku menyampaikan pemerintah pusat akan memberikan perhatian khususnya bagi provinsi Aceh.

“Kami lihat ada beberapa perubahan kondisi di Aceh. Dari 21 kasus menjadi 259 kasus selama satu pekan terhitung tanggal 26 juli ke 2 agustus,” imbuhnya.

“Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dibantu mohon koordinasi segera sehingga kondisinya lebih baik lagi,” lanjut Wiku.

Add a Comment