Kasus Pembunuhan Bos Pabrik Roti, Pelaku Pernah Dihamili

Kasus Pembunuhan Bos Pabrik Roti

PrimaBerita – Aksi pelaku kasus pembunuhan terhadap bos pabrik roti bernama Hsu Ming Hu (52) di Cikarang Jawa Barat dilatarbelakangi oleh sakit hati. Pelaku yang berinisial SS (37) dan berjenis kelamin perempuan itu diketahui merupakan kekasih gelap korban dan sempat dicabuli hingga hamil.

“Awalnya korban melakukan pelecehan seksual dan sering mengirimkan video ke pelaku. Akhirnya mereka ada kecocokan, mereka melakukan hubungan intim sampai pelaku hamil tetapi korban tidak bertanggungjawab,” kata kapolda Mtero Jaya.

Namun pria yang menghamilinya tidak mau bertanggungjawab bahkan diminta untuk menggugurkan kandungannya.

Lihat: Penyebab Habib Umar Assegaf Dikeroyok Sejumlah Orang

“Hsu meminta SS mengugurkan kandungan dengan memberikan uang Rp 15 juta sebagai biaya aborsi. Korban sakit hati,” ungkap kapolda Metro Jaya, Inspektur Jendral Nana Sudjana di Jakarta (12/08/2020).

Usai diminta untuk menggugurkan kandungan, pelaku berinisial SS semakin sakit hati. Hal tersebut lantaran dirinya mendengar kabar bahwa Hsu berencana menikahi perempuan lain. Ia menjadi gelap mata sehingga mampu menumbuhkan niat yang sangat kuat untuk membunuh.

SS merasa berhak untuk menikah dengan korban Hsu yang merupakan WNA Taiwan. Pasalnya selain pernah mengandung anak dari hasil hubungan gelap mereka, korban juga sempat menggunakan nama SS untuk membeli sejumlah properti di Indonesia.

Bahkan Nana Sudjana menyampaikan bahwa hampir sebagian besar properti yang dibeli Hsu mengatasnamakan SS. Baik itu mobil, rumah, surat-surat tanah, hingga pabrik kepunyaan korban. Sehingga pelaku berniat ingin menguasai harta milik bosnya itu.

“Pelaku kemudian juga ingin menguasai aset milik Hsu,” tutur Nana.

Sebelumnya, di Cikarang Jawa Barat telah terjadi kasus pembunuhan terhadap bos pabrik roti bernama Hsu Ming Hu, seorang pria berkebangsaan Taiwan. Hsu tewas setelah dibunuh oleh sekretaris pribadinya sendiri dengan cara sadis.

Korban ditikam berulang kali dengan menggunakan senjata tajam. Lalu jenazahnya dibuang ke sungai Citarum, Subang. Oleh pihak kepolisian, Hsu dilaporkan hilang sejak sabtu, 26 juli lalu. Saat ditemukan korban langsung diotopsi di RS Bhayangkara Indramayu.

Add a Comment