Wasit Diinjak Pemain Bola di Stadion, Wajah dan Punggung Terluka

Wasit Diinjak Pemain Bola di Stadion

PrimaBerita – Wahyudin (29), seorang wasit diinjak oleh pemain bola saat memimpin pertandingan silaturahmi di stadion Patriot Candrabhaga Bekasi. Akibatnya korban mengalami luka yakni di bagian wajah serta punggung belakang.

“Kondisi saya di bagian wajah masih ada yang terluka sama di bagian punggung belakang,” ungkap Wahyudin melalui Detik, selasa (14/07/2020).

Menurut pengakuannya wajahnya menjadi bengkak lantaran pemain sepak bola yang lengkap dengan sepatu bolanya telah menginjak korban. Malang, selain bagian wajah yang terinjak, punggung korban juga ditendang.

“Iya (diinjak) pakai sepatu pool, itu kondisinya lagi main. Pakai diinjek pakai kaki, terus sudah gelap dah saya nggak sadar. Nggak tahu ada lagi yang nendang saya siapa-siapa lagi. Pokoknya saya ingatnya pelaku yang pertama,” ketus dia.

Oleh kejadian yang menimpanya, kini korban sedang menjalani masa pemulihan di rumahnya. Sementara itu korban juga telah melaporkan insiden yang menimpa dirinya ke Polres Metro Bekasi Kota.

Sebelumnya, insiden penginjakan tersebut diceritakan Wahyudin terjadi kala dirinya sedang memimpin pertandingan sepak bola fun game. Pertandingan antara tim Champas DC dengan Yutaka FC digelar di stadion Patriot Candrabhaga kota Bekasi.

Wasit yang diinjak oleh pemain bola tersebut didapuk sebagai wasit utama serta tidak ada yang bertugas sebagai hakim garis. Kemudian ketika itu Wahyudin membuat keputusan salah satu pemain dari tim Champas FC harus melakukan offside. Akan tetapi rupanya pemain tidak terima akan keputusan yang dicetuskan Wahyudin.

“Nah itu. Jadi pokoknya pas dia nggak terima kejadian itu (keputusan offside), terus pemainnya ngehampiri saya dari belakang, nendang saya. Terus saya terjatuh terlentang. Pas saya jatuh itu langsung dibales muka saya dan wajah saya diinjek. Bahasanya (betawi) digajluk,” imbuh korban.

Bantahan Jika Wasit Disebut Diinjak

Di samping itu Ahmad Zarkasih, kadis Kepemudaan dan Olahraga kota Bekasi, membantah jika dikatakan bahwa wasit tersebut diinjak. Menurut Ahmad saat itu hanya terjadi aksi dorong-dorongan akibat salah satu tim kecewa terhadap keputusan sang wasit.

“Sebetulnya bukan penginjakan wasit, cuma ada keputusan wasit yang tidak diterima oleh salah satu tim dan akhirnya terjadi dorong,” pungkasnya.

Namun meski begitu kasus ini pun telah dilaporkan ke pihak Polres Metro Bekasi Kota. Dan untuk menindaklanjuti insiden tersebut, polisi akan memeriksa saksi-saksi terkait adanya laporan kejadian.

Add a Comment