Pembangunan Tol Trans Sumatera Masih Butuh 386 Triliun, Jokowi Tak Ingin…

pembangunan tol trans sumatera

PrimaBerita – Presiden Jokowi meminta sisa kebutuhan dana terkait proyek pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) supaya dihitung ulang kelayakannya. Sebab presiden ingin agar pembangunan jalan tol sepanjang 2765 km tersebut tidak membebani uang negara di APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).

Adapun total biaya yang dibutuhkan untuk membangun jalan tol Trans Sumatera itu sendiri yakni sebesar Rp 476 triliun. Dimana diketahui sebagian besar proyek dibangun oleh PT Hutama Karya (Persero). Kebutuhan dana tersebut terdiri dari Rp 343 triliun penyertaan ekuitas serta Rp 133 triliun pinjaman.

Baca Juga: Pemprovsu Alokasikan Dana Rp 10 M Untuk Tingkatkan Koperasi & UMKM di Sumut

Akan tetapi diketahui hingga sampai saat ini kebutuhan dana yang baru terkumpul masih sejumlah Rp 90 triliun. Dimana yang terdiri dari 35 triliun pinjaman dan sebesar Rp 55 triliun ekuitas.

“Masih ada kebutuhan tambahan pendanaan sebesar Rp 386 triliun untuk menyelesaikan keseluruhan ruas backbone sampai 2024,” tutur presiden Joko Widodo ketika membuka rapat terbatas, selasa (07/07/2020).

Oleh karena itu presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar sisa kebutuhan dana terkait proyek infrastruktur pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ini dikalkulasi atau dihitung kembali kelayakannya. Karena Jokowi tidak ingin membebani uang negara dan rakyat yang bergantung pada dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Saya minta ini betul-betul dikalkulasi kelayakan finansialnya, juga mungkin opsi-opsi untuk tambahan ekuitas dalam melanjutkan proyek ini. Saya minta ada terobosan sumber-sumber pembiayaan alternatif untuk mengurangi beban ekuitas dari PMN dan juga tidak bergantung dari APBN. Ini yang saya kira perlu digaris bawahi,” ujarnya.

Kendati demikian selain membahas proyek infrastruktur JTTS, rapat terbatas juga membahas tol Cisumdawu. Nantinya kedua pembangunan jalan tol ini diharapkan dapat memberikan daya ungkit percepatan pemulihan ekonomi nasional.

Add a Comment