Melihat Simpanan Masyarakat di Bank Saat Pandemi Covid-19

Simpanan Masyarakat di Bank Saat Pandemi

PrimaBerita – Banyak hal yang berubah saat pandemi covid-19 menyerang. Namun simpanan masyarakat di Bank tetap stabil saat pandemi covid-19 ini. Berdasarkan data statistik Bank Indonesia (BI), simpanan rupiah dan valuta asing (valas) di perbankan masih stabil.

Sempat terjadi penurunan pada April 2020 lalu. Namun, jumlahnya sudah kembali menanjak pada Mei 2020.

Mengutip data statistik BI, pada Januari 2020 simpanan rupiah dan valas masyarakat di bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) mencapai Rp5.721,94 triliun. Simpanan itu terdiri dari giro senilai Rp1.283,28 triliun, tabungan Rp1.916,97 triliun, dan deposito Rp2.521,68 triliun.

Memasuki Februari 2020, jumlah simpanan masyarakat di perbankan mengalami kenaikan sebesar 1,48 persen menjadi Rp5.806,94 triliun. Terdiri dari simpanan dalam bentuk giro senilai Rp1.317,98 triliun, tabungan Rp1.915,65 triliun, dan deposito Rp2.573,31 triliun.

Jumlah simpanan masyarakat kembali tumbuh 2,96 persen di Maret menjadi Rp5.979,32 triliun. Terdiri dari simpanan dalam bentuk giro senilai Rp1.469,84 triliun, tabungan Rp1.953,48 triliun, dan deposito Rp2.555,99 triliun.

Seperti diketahui, pandemi Covid-19 pertama kali ditemukan di Indonesia pada Maret 2020. Pemerintah pun menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang menyebabkan sejumlah kegiatan ekonomi terpaksa berhenti sementara.

Memasuki April, jumlah simpanan masyarakat di bank saat pandemi terpantau turun 1,60 persen menjadi Rp5.883,43 triliun. Terdiri dari, simpanan dalam bentuk giro senilai Rp1.393,37 triliun, tabungan Rp1.948,99 triliun, dan deposito Rp2.541,06 triliun.

Namun, jumlah simpanan masyarakat kembali tumbuh tipis 0,84 persen di Mei menjadi Rp5.933,29 triliun. Terdiri dari, simpanan dalam bentuk giro senilai Rp1.387,24 triliun, tabungan Rp1.996 triliun, dan deposito Rp2.550,05 triliun.

Add a Comment