Uji Coba Pertama Vaksin Corona pada Manusia Telah dimulai AS

Uji Coba Pertama Vaksin Corona

PrimaBerita – Amerika Serikat (AS) telah memulai uji coba pertama vaksin corona pada manusia. Sekitar 45 orang yang menjadi relawan dalam uji coba ini. Relawan dewasa yang sehat, berusia 18-55 tahun, selama kurang lebih 6 pekan.

Seperti dilansir AFP, Selasa (17/3/2020), meski uji coba telah dimulai pada Senin (16/3) waktu setempat. Diketahui masih dibutuhkan waktu lama, sekitar setahun hingga 18 bulan ke depan. Sebelum vaksin akan tersedia untuk umum setelah fase uji coba pertama dan seterusnya membuktikan vaksin corona itu bekerja dengan baik dan aman pada manusia.

Vaksin yang diberi nama mRNA-1273 itu dikembangkan oleh para ilmuwan Institut Kesehatan Nasional AS (NIH) dan para kolaborator dari sebuah perusahaan bioteknologi bernama Moderna, yang berkantor di Cambridge, Massachusetts.

Pendanaan untuk vaksin ini dilakukan oleh Koalisi Inovasi Kesiapsiagaan Wabah (CEPI) yang berkantor di Oslo, Norwegia.

Diketahui bahwa saat ini belum ada vaksin atau perawatan resmi bagi virus Corona, atau yang juga disebut COVID-19, yang telah menginfeksi lebih dari 175 ribu orang di dunia sejak pertama muncul di China pada akhir Desember tahun lalu. Lebih dari 7 ribu orang meninggal dunia akibat virus Corona secara global.

Uji coba di Seattle, AS akan mempelajari dampak dari dosis berbeda yang diberikan melalui injeksi intramuskular di lengan bagian atas. Dengan para partisipan dipantau untuk efek samping seperti nyeri atau demam.

Virus Corona diketahui berbentuk bulat dan memiliki duri yang menonjol dari permukaan, sehingga memberikan bentuk mirip mahkota. Duri itu mengikat sel-sel manusia, yang memungkinkan virus untuk masuk.

Para relawan dalam uji coba ini membawa informasi genetik soal duri ini dalam sebuah zat disebut ‘messenger RNA’. Menyuntikkan ‘messenger RNA’ ke dalam jaringan manusia akan membuatnya tumbuh di dalam tubuh, sehingga akan memicu respons imun tanpa harus sepenuhnya menginfeksi seseorang dengan virus.

Farmasi dan laboratorium penelitian di seluruh dunia berlomba-lomba mengembangkan perawatan juga vaksin untuk virus Corona.

Add a Comment