Belum Sampai Seminggu Terapkan Lockdown, India Kacau

terapkan lockdown India berujung kacau

PrimaBerita – Belum sampai satu pekan terapkan lockdown, rasa kacau telah menyelimuti India.

Penutupan pabrik (industri) adanya keterbatasan transportasi umum membuat sebagian besar pekerja migran terpaksa pulang dengan jalan kaki menuju desanya. Sebagian besar masyarakat juga tidak memiliki cukup uang agar bisa bertahan hidup sebab pembayaran upah dilakukan secara harian.

Rumah sakit pun ikut terkena imbasnya. Stok masker N-95 serta alat perlindungan diri kian menipis. Dan hal-hal lain yang menyebabkan situasi menjadi kacau di negara yang disebut “bollywood” tersebut.

Per selasa, 24 maret 2020. sampai 21 hari ke depan, berikut sederet kekacauan situasi yang terjadi saat pemerintah terapkan lockdown di India.

Dilansir dari Aljazeera, sejumlah rumkit menyatakan stok masker N-95 telah langka, termasuk dengan APD (Alat Perlindungan Diri). Sementara ventilator atau alat bantu pernafasan di India juga sangat terbatas. Ada hampir 100 ribu ventilator tetapi sebagian besar yang memilikinya adalah rumah sakit swasta (non-pemerintah). Beberapa sudah dipakaikan ke pasien berpenyakit kritis.

Kemudian pada jumat (27/3) pemerintah India menyatakan akan mengimpor 10.000 ventilator, akan tetapi laporan menyarankan sebaiknya hanya mendiakan sebanyak 70 ribu alat ventilator saja.

  • Pekerja migran pulang jalan kaki

Hal ini akibat dampak terbatasnya transportasi umum sehingga menyebabkan para pekerja migran terpaksa pulang jalan kaki. Menurut pantauan AFP, pada sabtu lalu (28/3/2020) ribuan orang jalan kaki pulang ke desanya masing-masing. Para pekerja tersebut hanya membawa sedikit makanan karena restoran atau warung-warung makan tutup disepanjang jalan.

Salah seorang pejabat distrik di pos perbatasan negara bagian Gijarat dan Rajasthan, Kana Ram, menyampaikan ada sekitar 21 ribu orang melintas pada kamis lalu (26/3). Lalu pada keesokan harinya, jumlah pejalan kaki menurun signifikan menjadi sekitar 500 orang melintas tiap jamnya.

  • Transportasi umum terbatas

Operasional transportasi umum sebagian telah berhenti setelah diterapkannya aturan lockdown di negara tersebut. Di New Delhi sendiri beberapa bus memang masih dilihat beroperasi tapi yang boleh naik adalah orang yang mempunyai izin dari pemerintah.

Kereta Api (KA) juga sudah membatalkan semua layanan, kecuali kereta barang serta kereta kota. Itupun hanya sampai 31 maret 2020. Di sisi lain, para militer dan polisi akan berjaga ketat untuk menghentikan setiap kendaraan pribadi yang melintas di jalanan.

  • Seorang suami bersepeda sejauh 12 km demi antar istri yang terluka

Pria itu diketaui bernama Devdutt Ram. Beliau mengaku tak mempunyai uang yang cukup untuk membayar ambulance, sehingga memutuskan untuk mengantar istrinya menggunakan sepeda sejauh 12 kilometer. Pria tersebut menggendong istrinya dari Bharat Nagar ke daerah Kanganwal. Istrinya mengalami luka akibat kecelakaan kerja.

  • Pemerintah mengeluarkan USD 22,6 miliar untuk paket stimulus

Karena lockdown telah membuat sebagian pekerja kehilangan pekerjaannya akibat pabrik-pabrik telah ditutup selama pemberlakuan lockdown.Sebanyak dana USD 22,6 M ini (sekitar Rp 362 triliun) akan dialokasikan untuk transfer tunai daln keamanan pangan. Selain itu memberikan bantuan kejutaan orang-orang miskin.

Paket stimulus ini diluncurkan 2 hari setelah Narendra Modi mengutarakan karantina wilayah nasional selama tiga pekan. Pemerintah akan mendistribusikan 5 kg gandum gratis tiap bulan bagi setiap keluarga. Bantuan pemerintah lainnya berupa tabung gas gratis pada 83 juta keluarga miskin di India selama tiga bulan ke depan.

Semua hal di atas dilakukan akibat pandemi virus corona yang kian menggegerkan seluruh dunia.

Add a Comment