Soal Suka Film Porno, Pengamat Sebut Tak Pengaruhi Politik Ganjar

PrimaBerita – Soal film porno yang dikatakan Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah dalam wawancara Deddy Corbuzier disebut tak akan pengaruhi politik Ganjar. Hal tersebut disampaikan oleh pengamat politik Universitas Diponegoro Triyono Lukmantoro mengatakan isu tersebut akan meredup seiring berjalan waktu.

“Saya tidak melihat ini hantaman keras dan merugikan serius bagi seorang Ganjar Pranowo. Saya kira dampak politiknya kecil. Biasanya berita di medsos seperti ini sangat sementara. Mungkin 2-3 hari ramai, jika sudah dijelaskan secara utuh konteksnya, akan mereda dengan sendirinya,” ucap Triyono saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (5/12).

Baca juga : Rocky Gerung Menghina Presiden, PDIP : Asbun Dan Cari Sensasi

Triyono mengamini bahwa Ganjar adalah pejabat publik. Kerap disorot lantaran cukup populer. Dia pun masih memiliki karier politik yang panjang.

Akan tetapi, Triyono yakin popularitas Ganjar tidak akan merosot usai memberi pernyataan soal film porno. Menurutnya, isu ini tergolong kecil dan tidak akan tahan lama.

Triyono memberi contoh kasus politikus PKS yang ketahuan tengah melihat konten pornografi saat sidang paripurna DPR 2011 lalu. Menurutnya, isu itu hilang dengan cepat lantaran ada isu-isu baru lain yang muncul.

Sebagai politikus muda dan masih punya karier panjang, Ganjar diakui Triyono berpeluang untuk maju di Pilpres mendatang. 

Berkenaan dengan itu, Triyono juga yakin pernyataan soal film porno tidak akan mengganggu elektabilitas Ganjar di kemudian hari. Meski ada pihak yang berusaha mencuatkan kembali, isu itu tidak akan mengganggu.

Menurut Triyono, informasi yang beredar selama ini sudah dipelintir banyak pihak. Pula, tidak disajikan secara utuh.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bicara soal kesukaan menonton film porno saat diwawancara Deddy Corbuzier dan diunggah ke laman Youtube. Video tersebut sontak menjadi ramai diperbincangkan netizen.

Keterangan wanwancara Deddy dan Ganjar

Awalnya Ganjar dan Deddy membahas soal tindakan bullying di medsos serta ancaman UU ITE.

Ganjar lantas menimpali, ada seorang pengikutnya di media sosial yang khawatir dilaporkan ke polisi terkait komentar di media sosial Ganjar.

Ganjar kemudian menghapus komentar tersebut meski menurutnya patut disayangkan.

“Sayang ya. Saya ini lagi melakukan edukasi agar literasi digitalnya baik. Aku enggak marah. Mas, saya belum pernah ngeblok satupun (meski) mem-bully seperti apapun,” katanya.

Kalaupun ada hanya satu atau dua akun yang diblok Ganjar karena terkait situs porno yang mungkin tidak sengaja tertekan atau terkirim.

Karena sengaja tak terkirim itulah, kata Ganjar, ada yang bertanya mengapa ia suka nonton film porno.

“‘Eh kalau saya nonton film porno itu salah saya di mana? Coba. Saya Dewasa, bener nggak sih?” kata Ganjar.

“Salah saya di mana kalau saya nonton gambar porno, film porno. Wong saya suka kok,” katanya.

Ganjar menegaskan dirinya sudah dewasa dan punya istri.

Soal pornografi dan pornoaksi, Ganjar mengatakan yang dilarang adalah mengirim materi pornografi karena diatur dalam Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik.

“Jelek jelek gini saya ikut ngerumusin UU ITE. Saya ikut mbahas,” katanya.

Ganjar lalu menegaskan, jika memang dirinya ingin nonton film porno bukan sebuah kesalahan karena sudah dewasa dan sehat.
“Kadang-kadang sebagai orang dewasa kan perlu, coba salahnya di mana?” ujarnya.

Deddy lantas memperingatkan Ganjar ada bagian dari pernyataan Ganjar yang bisa saja dipermasalahkan.

Ganjar mengaku sadar bakal ada yang menyebutnya kotor atau porno. Ia menyatakan dirinya tak kotor atau porno terkait pernyataan itu.

“Kecuali saya tiap hari ngomong soal porno, tak sebarin kemana-mana,” katanya.

Baca juga : Wapres Ma’ruf Amin Memaafkan Hinaan ‘Babi’ Dari Habib Jafar Shodiq

Ganjar mengatakan ada ruang-ruang privat yang dipahami setiap orang yang itu untuk tidak disebarkan.

Terkait kesalahannya saat tidak sengaja menekan dan mengirim gambar porno, Ganjar minta maaf. Yang salah itu, kata Ganjar, kalau memang dia setiap hari melihat dan mengirim gambar atau materi pornografi.

“Ini edukasi, ternyata Gubernur bisa salah,” katanya.

Ganjar sendiri belum merespons untuk dimintai pernyataan lebih lanjut terkait hal ini. Nomor telepon selulernya tidak aktif saat dihubungi.

Add a Comment