Melakukan Hal ini Saja Ternyata Sudah Menyebabkan Polusi

PrimaBerita – Aktivitas puluhan pabrik tahu di Indonesia yang menggunakan plastik sebagai bahan bakar menjadi sorotan media Amerika Serikat, New York Times. Plastik yang terbakar bisa menyebabkan polusi yang membahayakan kesehatan manusia.

Tetapi, tahukah Anda, dalam aktivitas keseharian, kerap tak disadari ada kebiasaan-kebiasaan yang juga menjadi penyebab polusi udara dan lingkungan?

Berikut 5 hal tak terduga yang bisa menyebabkan polusi:

Membuang barang elektronik yang rusak

Barang elektronik yang tidak didaur ulang atau dibuang dengan benar bisa mengeluarkan zat beracun yang membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia.

Racun-racun tersebut bisa berupa timbal, merkuri, arsenik, kadmimum, klorin, dan bromin yang bisa bocor ke tanah dan pasokan air. Akibatnya, zat-zat tersebut bisa mencemari air minum dan tanaman, bahkan bisa menyebabkan kanker pada manusia.

Baca juga: Daftar Pulau Dunia Yang Terancam Tenggelam, Pulau Bali Termasuk ??

Merokok

Puntung rokok yang dibuang bisa menjadi limbah beracun karena tidak dapat diurai secara hayati. Selain itu, merokok juga melepaskan polutan, seperti amonia, nikotin, karbon dioksida, metana, dan dinitrogen oksida, ke lingkungan. Polutan tersebut bisa masuk ke dalam paru-paru manusia yang menyebabkan bahaya terhadap kesehatan.

Penggunaan kertas

Kertas digunakan setiap hari oleh manusia dalam berbagai bentuk. Jika permintaan kertas terus meningkat, maka akan ada banyak pohon yang ditebang untuk memenuhi permintaan tersebut. Pada akhirnya, hal ini akan menyebabkan deforestasi.

Penggunaan insektisida

Menggunakan insektisida di rumah untuk membunuh semut, lebah, dan hewan pengerat menyebabkan polusi terhadap lingkungan. Padahal, ada produk alami dan aman yang membantu menghilangkan hama tanpa merusak lingkungan dan bekerja sangat efektif.

Tidak menghabiskan makanan

Siapa yang sering makan tetapi tak dihabiskan? Tanpa kita sadari, membuang makanan juga berdampak buruk pada lingkungan. Sisa makanan yang dibuang akan melepaskan gas metana, yang 25 kali berisiko lebih besar merusak lingkungan daripada karbon dioksida.

Baca juga: 5 Makanan Khas Malaysia Mirip Dengan Makanan Indonesia

Add a Comment