Desa Fiktif Pernah Menyelenggarakan Pemilu?? Apakah Ini…

Wabup Bantah Fiktif

Digelarnya pemilihan di Desa Morehe ini bertolak belakang dengan pernyataan Wakil Bupati Konawe Gusli Topan Sabara. Sebab Gusli membantah ada tiga tiga desa diduga fiktif sebagaimana disebutkan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.

Ia menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan Inspektorat Provinsi Sulawesi Tenggara, ketiga desa itu harus dihentikan pencairan dana desanya bukan karena fiktif.

Gusli mengatakan, Desa Ulu Meraka tak diberikan dana desa karena namanya sama dengan nama desa di Kecamatan Onembute. Sementara Morehe, dana desanya tak dicairkan karena wilayahnya masuk Kabupaten Kolaka Timur.

“Dengan mekarnya Kolaka Timur, ada daerah kita yang diambil. Ini akan kami sanggah di Kementerian,” katanya.

Kemudian, Desa Uepai masuk sebagai penerima dana desa diduga akibat human error. Sebab, desa ini sudah lama tidak ada sejak berubah nama menjadi Kelurahan Uepai.

Atas rekomendasi Inspektorat Kemenkeu dana desa tiga desa itu dihentikan dan uang untuk tiga desa tersebut dibiarkan mengendap di kas daerah Pemkab Konawe sebesar Rp5,8 miliar.

“Berdasarkan rekomendasi itu, tidak dicairkan sejak 2015-2018,” ujar Gusli.

Ia mengaku uang tersebut tidak dialihkan ke anggaran lain dan dibiarkan menjadi sisa lebih penggunaan anggaran (SILPA) Pemkab Konawe.

“Sebenarnya kita dirugikan karena seperti Desa Morehe ini kenapa masuk di Kolaka Timur. Itu nanti kita sanggah di kementerian,” kata dia.

Baca juga: Atasi Gagal Jantung Dengan Tips Ini Ampuh. Ayo Coba

Add a Comment