Laba Bersih PT PPA Melonjak 158 Persen di Semester I 2019

primaberita-laba-bersih-pt-ppa

Primaberita – PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) mencatat kenaikan signifikan dalam laba bersih PT PPA dan pendapatan usaha. Tercatat, laba bersih PT PPA hingga semester I-2019 melonjak 158 persen secara tahunan menjadi Rp 100,9 miliar.

Perolehan pendapatan usaha juga meningkat 13,59 persen menjadi Rp 2,24 triliun. Kontribusi pendapatan terbesar yaitu dari pendapatan jasa kontruksi. Sebesar 82,9 persen yang dijalankan PT Nindya Karya (Persero) sebagai anak perusahaan PT PPA. Pendapatan lainnya berasal dari hasil investasi, pendapatan bunga dan provisi, serta pendapatan dari jasa konsultan.

Baca Juga : 24 Oktober : Peristiwa Gugurnya Cut Nyak Meutia Dan Berdirinya PBB

“Peningkatan pendapatan juga didukung oleh kontribusi dan kinerja dua anak perusahaan PT PPA, yaitu PT PPA Kapital (PPAK) yang telah melakukan investasi di beberapa investee companies. Serta PT PPA Finance (PPAF) sebagai perusahaan multifinance yang kinerjanya akan terus ditingkatkan,”. ujar Direktur Utama PT PPA Iman Rachman dalam pernyataan resminya, Kamis (24/10).

Tahun ini, PT PPA percaya bahwa laba dan pendapatan usahanya akan konsisten bertumbuh. Untuk tahun 2019, perseroan menargetkan pendapatan usaha sebesar Rp 9,81 triliun atau tumbuh 48,83 persen. Sementara laba bersih ditargetkan sebesar Rp 520 miliar atau tumbuh 21,49 persen dibanding tahun 2018.

Iman Rachman menyebut kini PT PPA mendapat tugas pemegang saham untuk melaksanakan restrukturisasi sejumlah BUMN, di antaranya PT Kertas Kraft Aceh (Persero), PT Industri Gelas (Persero), dan PT Survey Udara Penas (Persero) agar mereka dapat kembali sehat, baik karena bisnis model eksisting, baru, atau tanpa investor.

Terkait : Usai Pengumuman Kabinet, Indeks Harga Saham Gabungan Melemah

Ke depannya Iman berharap dengan pengalaman PT PPA di bidang investasi, restrukturisasi BUMN dan pengelolaan aset. Maka PPA dapat menjadi sebuah Nasional Aset Management Company (perusahaan pengelolaan aset nasional) yang salah satunya akan menangani Non Performing Loan (NPL) perbankan.(sumber : liputan6)

Add a Comment