Jangan Tidur Setelah Sahur, Ini 4 Dampak Negatifnya Bagi Kesehatan

Primaberita.com – Makan sahur merupakan hal wajib yang dilakukan oleh umat muslim yang akan menjalankan ibadah puasa. Dengan makan sahur, fisik akan terbantu dalam menahan lapar dan dahaga dalam kurun waktu belasan jam.

Sahur sendiri bisa dilakukan mulai tengah malam hingga menjelang sholat subuh. Bagi sebagian orang, tentu waktu sahur menjadi tantangan sendiri karena pada saat tersebut memang waktu ternikmat untuk tidur.

Tak jarang setelah sahur, kebanyakan orang melanjutkan tidurnya sebelum memulai aktivitas. Tapi tahukah anda jika hal tersebut sangat berbahaya dan memiliki beberapa efek negatif bagi kesehatan tubuh baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Berikut dampak negative tidur setelah sahur :

Gangguan saluran pencernaan

Sejatinya, pengosongan lambung manusia berlangsung sekitar dua jam setelah makan. Namun posisi berbaring saat kita tidur dapat menghambat proses pengosongan lambung tersebut. Jika hal ini terus menerus terjadi maka gangguan pencernaan seperti diare ataupun sembelit dapat terjadi tergantung bahan makanan apa yang masuk ke dalam perut kita. Itu sebabnya kita disarankan untuk menghindari makanan kaya lemak, kaya gula, dan kafein dalam menu sahur kita. Perbanyaklah makan buah dan sayur agar proses pencernaan kit menjadi lancar.

Penimbunan lemak

Menurut penelitian pakar kesehatan, pada seseorang yang memiliki riwayat keturunan keluarga gemuk, kebiasaan tidur setelah makan sahur dapat makin meningkatkan risiko mengalami kegemukan sebesar 2x lipat. Terlebih jika mengonsumsi makanan berlemak atau makan makanan yang digoreng. Hal ini bisa memperburuk kesehatan terlebih bagi yang sedang diet dan ingin melangsingkan tubuh. Itu dikarenakan saat kita tidur otomatis tubuh hanya membutuhkan sedikit energi, sehingga makanan tidak akan dimanfaatkan sebagai kebutuhan melainkan lebih banyak akan ditimbun menjadi lemak. Akhirnya risiko mengalami obesitas/kegemukan pun semakin meningkat. Pada saat tidur didapatkan peningkatan level hormon grehlin, di mana dapat membuat orang merasa lebih lapar ketika bangun. Jadi, berpuasa tak akan menurunkan berat badan bila kita tidak mengatur menu dan kebiasaan kita dengan sehat.

Stroke

Sudah bukan rahasia jika stroke salah satu momok yang paling di takutkan manusia. Stroke terbagi 2 yaitu stroke penyumbatan dan stroke perdarahan. Jenis stroke yang berhubungan dengan kebiasaan tidur setelah makan adalah stroke penyumbatan. Alasannya cukup jelas, bahwa saat tidur, aliran darah ke otak harus tetap terjaga sesuai kebutuhan.  Apabila lambung juga sedang menjalankan kegiatan yaitu menggiling makanan, maka suplai aliran darah menjadi terbagi. Dalam jangka panjang, bila kebiasaan ini terus dilakukan, otak dapat kekurangan oksigen dan menyebabkan stroke. Karena itu, hindari kebiasaan tidur setelah makan, terutama saat makan sahur untuk puasa. Itu sebabnya tidur setelah makan sahur ini tidak dapat dipandang sebelah mata. Jadi, jangan jadi kebiasaan yang dapat merugikan kesehatan Anda. Lebih baik lakukan hal yang bermanfaat setelah makan sahur, seperti mengaji, membaca, dan berdzikir.

Peningkatan asam lambung

Pada dasarnya proses pencernaan makanan melibatkan makanan. Jadi setiap ada makanan masuk ke tubuh kita, asam lambung pun akan meningkat. Bila makanan tidak tergiling sempurna, asam lambung dapat mengiritasi dinding lambung. Gejalanya nyeri di sekitar ulu hati atau perut kiri bagian atas. Bisa juga menimbulkan sensasi panas di dada. Perlu diketahui, hati-hati bagi kamu yang memiliki riwayat sakit maag. Ada baiknya hindari kebiasaan tidur setelah sahur.

 

Add a Comment