Sering Merasa Lapar? Waspadai Tanda Penyakit Ini

Sering Merasa Lapar

PrimaBerita – Lapar merupakan hal yang wajar jika belum mengonsumsi apapun dalam waktu yang lama. Namun jika anda sering merasa lapar ada baiknya mewaspadai tanda ini bisa jadi penyakit.

Jika cepat merasa lapar padahal baru saja mengonsumsi makanan, anda perlu waspada karena bisa jadi itu tanda dari polyphagia.

Polyphagia atau hyperphagia, adalah istilah medis untuk rasa lapar yang berlebihan atau ekstrem. Berbeda dengan nafsu makan yang meningkat setelah berolahraga atau aktivitas fisik lainnya. Normalnya, lapar akan menghilang setelah mengonsumsi makanan. Namun, pada pengidap polyphagia, pengidapnya tetap merasa lapar meski sudah makan lebih banyak.

Berikut beberapa kondisi medis yang ditandai dengan polyphagia yang membuat anda sering merasa lapar :

Hipoglikemia

Hipoglikemia terjadi ketika gula darah turun ke angka yang rendah. Kondisi ini paling sering terjadi pada pengidap diabetes. Selain lapar, hipoglikemia juga menyebabkan pusing, sakit kepala, sulit berkonsentrasi, gemetar dan berkeringat.

Hipertiroidisme

Hipertiroidisme adalah suatu kondisi saat tiroid bekerja terlalu cepat. Tiroid adalah kelenjar pembuat hormon yang mengontrol banyak fungsi tubuh. Salah satu fungsi hormon tiroid adalah untuk mengontrol metabolisme.

Saat kelenjar tiroid memproduksi hormon terlalu banyak, seseorang bisa mengalami peningkatan nafsu makan alias polyphagia. Selain itu juga bisa berkeringat, penurunan berat badan, mudah cemas, rambut rontok dan sulit tidur.

Sindrom Pramenstruasi (PMS)

Lonjakan estrogen dan progesteron dan penurunan serotonin adalah penyebab utama peningkatan nafsu makan, terutama pada makanan-makanan yang tinggi karbohidrat dan lemak. Gejala PMS lainnya meliputi lekas marah dan perubahan suasana hati, kembung, kelelahan, dan masalah pencernaan.

Kurang Tidur

Kurang tidur dapat mempersulit tubuh untuk mengontrol kadar hormon yang mengatur rasa lapar. Selain menjadi sangat lapar, orang yang kurang tidur juga cenderung mengonsumsi makanan berkalori tinggi.

Stres

Saat mengalami stres, tubuh melepaskan sejumlah besar hormon yang disebut kortisol. Kortisol adalah hormon yang mampu meningkatkan rasa lapar. Nah, terlalu stres atau cemas otomatis bisa meningkatkan kadar kortisol menjadi lebih tinggi. Alhasil, anda rentan mengalami rasa lapar yang ekstrem.

Diabetes

Saat makan, tubuh mengubah makanan menjadi glukosa. Kemudian menggunakan hormon insulin untuk mendapatkan glukosa dari aliran darah untuk menyebarkan ke sel-sel tubuh. Sel-sel ini kemudian menggunakan glukosa tersebut untuk menjadi energi dan fungsi tubuh lainnya.

Saat mengidap diabetes, tubuh tidak dapat memproduksi insulin (tipe 1) atau tidak menggunakan insulin dengan benar (tipe 2). Oleh karena itu, glukosa tetap berada dalam aliran darah dan tidak dapat menyebar ke dalam sel. Akibatnya, sel tidak mampu menghasilkan energi supaya tubuh berfungsi dengan baik.

Ketika ini terjadi, sel-sel akan terus memberi sinyal lapar dan kamu ingin makan terus-menerus untuk mendapatkan glukosa yang dibutuhkan.

Selain penyakit-penyakit tersebut, pola makan ternyata juga bisa menyebabkan polyphagia. Seseorang yang banyak mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan lemak yang tidak sehat, kemungkinan besar akan merasa lapar lagi segera setelah makan. Ini karena makanan ini kekurangan nutrisi dan serat yang membuat anda kenyang.

Add a Comment