Begini Cara Korea Utara Membatasi Warganya dengan Teknologi

cara korea utara membatasi warganya

PrimaBerita – Korea Utara yang menganut ideologi sosialisme ini merupakan negara yang sangat ketat dalam mengatur kehidupan warganya. Ada beberapa cara Korea Utara untuk membatasi warganya dengan Teknologi.

Selama ini mungkin anda mengira bahwa negara ini tidak menggunakan teknologi atau tidak menggunakan internet. Nyatanya ada namun negara mengaturnya, tidak hanya itu mulai dari aturan untuk pakaian, pembelian properti pribadi, akses informasi hingga izin untuk keluar negeri.

Jika negara lain menggunakan teknologi untuk mencerdaskan bangsa, berbeda dengan Korea Utara. Mereka justru memanfaatkannya untuk semakin membatasi gerak warga negara.

Melansir dari laporan jurnalis Martyn Williams, Business Insider, dan berbagai sumber lainnya, ada beberapa cara yang mereka terapkan.

Berikut Cara Korea Utara Membatasi Warganya dengan Teknologi

Pemerintah Sangat Mengontrol Internet dan penggunaannya

Jika anda mengira Korea Utara sama sekali tidak memiliki akses terhadap internet, makaa anda keliru. Nyatanya, akses terhadap internet kian meningkat seiring dengan semakin banyaknya warga yang membeli smartphone.

Akan tetapi, pemerintah mengendalikan dan memantau internet tepatnya sebuah agensi bernama Bureau 27.

“Keseluruhan infrastruktur dijalankan oleh pemerintah dan layanan keamanan sangat berhubungan dengan jaringan telekomunikasi,” tulis Williams pada laporannya.

Warga Tidak Boleh Berhubungan dengan Orang dari Negara Lain

Tugas lain dari Bureau 27 adalah menjaring warga Korea Utara yang berusaha berkomunikasi dengan orang dari negara lain. Karena memiliki akses terhadap internet dan jaringan telepon, maka ini bukanlah yang sulit, menurut laporan dari Amnesty International.

Warga yang tertangkap akan mendapatkan hukuman. Bisa berupa penjara ataupun denda. Terlebih lagi, semua orang yang adadisana saling mengawasi satu sama lain. Jadi, ketika ada seseorang yang melanggar aturan, teman, tetangga, dan saudaranya akan melapor ke Bureau 27.

Smartphone Warga Terpasang alat Penyadap

Korea Utara mengimpor smartphone murah buatan negara tetangga, yaitu Tiongkok. Setelah itu, mereka akan mendistribusikannya dengan nama brand lokal. Namun ternyata itu bukanlah smartphone impor biasa.

Smartphone itu memiliki software penyadap bernama Red Flag yang tidak akan terdeteksi oleh penggunanya sendiri. Software tersebut memonitor segala aktivitas dan mengambil screenshot secara berkala untuk d!kirimkan ke komputer induk.

Laptop Atau Komputer juga Terpasang alat penyadap

Semua warga Korut menggunakan sistem operasi berbasis Linux yang orang sebut sebagai Red Star. Melaluinya, pemerintah bisa mendapatkan akses terhadap semua aktivitas internet dan offline yang warganya lakukan.

Internet sebagai alat propaganda pemerintah

Selain memonitor penggunaan internet, pemerintah juga memanfaatkannya sebagai alat propaganda. Jika anda mengakses situs-situs Korea Utara, anda bisa melihat seberapa banyak pemberitaan untuk kepentingan pemerintah, terutama sang supreme leader.

Berita internasional sangatlah jarang atau bahkan tidak ada. Ini merupakan langkah untuk mengisolasi penduduk dari isu-isu luar negeri.

Korea Utara Melarang Wi-Fi publik

Menurut laporan dari Williams, dulunya ada kedutaan besar Korut yang memakai jaringan tersebut. Hal ini membuat warga sekitarnya ikut mengakses sehingga pemerintah tidak bisa menyadap aktivitas mereka dalam internet.

Mereka pun kemudian melarang penggunaan Wi-Fi publik. Sebagai gantinya, pemerintah mengeluarkan jaringan publik bernama Mirae (yang artinya masa depan). Warga dapat mengaksesnya menggunakan aplikasi buatan pemerintah.

Para pengakses situs porno akan mendapatkan hukuman mati

“Menonton pornografi adalah hal yang dilarang keras. Saya pernah mendengar bahwa kamu bisa dieksekusi hanya dengan menonton video porno,” ungkap Williams.

Ia menambahkan bahwa video porno yang dimaksud adalah yang berasal dari situs-situs asing. Bahkan laporan dari Amnesty International menyatakan bahwa pernah ada pasutri yang menonton video porno dieksekusi mati di hadapan banyak orang.

Add a Comment