WHO: Virus Corona (COVID-19) Jangan Dijadikan Politisasi

PrimaBerita – Kepala pimpinan World Health Organization mendesak semua negara agar virus corona jangan dijadikan politisasi dan meminta supaya segera diakhiri saja. Hal ini terjadi lantaran organisasi kesehatan dunia telah mendapat kecaman dari presiden Amerika Serikat.
Donald Trump menuturkan pada hari selasa (7/4) waktu Amerika Serikat, pihaknya melakukan pertimbangan supaya mengakhiri pendanaan Amerika bagi agensi besar itu.
Seperti diketahui, penyandang dana sukarela terbesar WHO datang dari negara Amerika. Dengan kata lain, kontribusi AS terhadap organisasi kesehatan dunia sebesar 15% telah menutupi anggaran secara keseluruhan.
Tetapi Trump mengatakan WHO benar-benar menghancurkan respon pandemi mereka dan menuduh bahwa WHO sangat china sentris. Hingga akhirnya kepala WHO menolak komentar tersebut dan mengatakan virus corona jangan dijadikan politisasi.
WHO merupakan sebuah organisasi yang dekat dengan setiap negara di dunia. Pihaknya juga meyakini pendanaan Amerika terhadap WHO tetap akan berlanjut.
Kemunculan virus corona pertama kali terdeteksi pada akhir tahun 2019 lalu tepatnya dari kota Wuhan, China. Maka dengan demikian Direktur Jenderal WHO mengatakan supaya rasa solidaritas harus jujur di kanca global.
“Tolong, persatuan di tingkat nasional, tidak menggunakan poin covid atau politik. Kedua, solidaritas jujur di tingkat global. Dan kepemimpinan jujur dari AS dan China. Yang paling kuat harus memimpin jalan dan tolong karantina politik covid,” kata Dirjen WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, 9 april melalui lansiran laman BBC.
Salah seorang penasihat kepala organisasi kesehatan dunia sebelumnya menyatakan bahwa kerja sama dengan China merupakan perlakuan teramat penting demi memahami penyakit covid-19 ditahap awal. Namun komentar presiden AS muncul dalam konteks kritik terhadap penanganan pandemi dipemerintahannya sendiri.
Dalam rangka membela WHO, Sekjen PBB Antonio Guterres ikut menyuarakan suaranya untuk mengatakan bahwa wabah covid-19 belum pernah terjadi. Jadi bagaimana cara penanganannya serta penilaian-penilaian sudah menjadi sebuah tanggungjawab besar dimasa mendatang.
Dalam kesempatannya, Guterres menambahkan bahwa komunitas internasional harus bersatu dan bersolidaritas dalam rangka memutus mata rantai virus corona.