Fakta Penemuan Black Box Sriwijaya Air dari Dasar Lautan

Black Box Sriwijaya Air

PrimaBerita – Flight Data Recorder (FDR) black box pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182 telah ditemukan pada Selasa (12/01/2020) sore hari. Ada sejumlah fakta dari penemuan Black Box Sriwijaya Air dari dasar lautan tersebut.

Proses pencarian dan evakuasi kecelakaan Sriwijaya Air membuahkan hasil signifikan. FDR black box pesawat Sriwijaya Air itu bernomor registrasi PK-CLC.

Black box sebuah pesawat memiliki 2 komponen. Komponen pertama adalah FDR. Komponen berikutnya adalah cockpit voice recorder (CVR) atau perekam suara kokpit yang kini masih dalam pencarian.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah menerima FDR Black box yang langsungdievakuasi ke daratan. KNKT akan mengunduh data dan menganalisisnya nantinya.

Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 14.36 WIB.

Pesawat sempat mencapai ketinggian 10.900 kaki namun kehilangan ketinggian dalam waktu 1 menit. Empat menit setelah lepas landas, pesawat hilang kontak pada pukul 14.40 WIB. Pesawat d!pastikan jatuh pada perairan Kepulauan Seribu, Jakarta tepatnya antara Pulau Laki dan Pulau Lancang.

Berikut fakta penemuan Flight Data Recorder (FDR) black box pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182:

Ditemukan oleh Tim Penyelam TNI AL

Berdasarkan foto dari Antara News, Selasa (12/1/2021), tampak black box Sriwijaya Air SJ182 itu dibawa oleh sejumlah orang yang memakai kaus bertuliskan tim penyelam TNI AL ke JICT 2.

Petugas gabungan TNI AL membawa kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ182 ke Dermaga JICT II Tanjung Priok. Penemuan dari Kepulauan Seribu sekitar pukul 16.30 WIB. Kotak hitam itu berada pada boks dan berisi air berwarna kecokelatan, kemudian beberapa penyelam membawanya menggunakan sea rider Dantaranya Kopaska dan Dislambair.

Black Box yang Ditemukan FDR

Black box sebuah pesawat memiliki 2 komponen. Komponen pertama adalah FDR. Komponen berikutnya adalah cockpit voice recorder (CVR) atau perekam suara kokpit yang kini masih dalam pencarian.

Awal Mula Penemuan FDR

Penemuan FDR black box Sriwijaya Air berawal saat tim penyelam menemukan pecahan FDR pada pukul 14.00 WIB. Lokasinya masih pada area yang sudah bertanda.

Selain pecahan FDR, bagian yang ditemukan adalah underwater acoustic beacon yang fungsinya memberikan sinyal. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto lalu memerintahkan KSAL Laksamana TNI Yudi Margono untuk melanjutkan pencarian.

“Pukul 16.40 KSAL melaporkan kembali bahwa FDR sudah ditemukan,” kata Hadi.

CVR Masih Dicari

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meyakini black box cockpit video recorder (CVR) pesawat Sriwijaya Air SJ182 akan segera ditemukan menyusul flight data recorder (FDR) yang ditemukan lebih dulu. Hadi menyebut lokasi CVR tidak jauh dari black box FDR.

Itu berarti saat ini CVR ada di dasar lautan tanpa underwater acoustic beacon yang memancarkan sinyal. Meski demikian, Hadi meyakini CVR tetap akan ditemukan.

Evakuasi Korban dan Pencarian Bodi Pesawat Dilanjutkan

Meski black box sudah ditemukan, proses pencarian belum selesai. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menegaskan pencarian korban dan badan pesawat terus dilakukan.

Panglima TNI menyebut bodi Sriwijaya Air SJ182 harus diangkat guna kepentingan KNKT. Dia optimistis terkait proses evakuasi korban dan bodi pesawat.

“Bodi pesawat adalah dalam rangka melengkapi data yang diperlukan oleh KNKT sehingga apa yang ada di titik ditemukannya pesawat SJ182 akan terus kita lakukan evakuasi korban dan potongan pesawat,” kata Panglima TNI.

“Saya yakin dengan kerja profesional dan didukung peralatan yang mumpuni dari KRI Rigel dan Baruna, maka pencarian cockpit voice yang beacon-nya sudah ditemukan hari ini juga bisa kita temukan. Mudah-mudahan apa yang menjadi target kita bisa segera benar-benar terealisasi,” imbuh dia.

Pengunduhan Data FDR

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memperkirakan pengunduhan data flight data recorder (FDR) black box Sriwijaya Air SJ182 memakan waktu sekitar lima hari. KNKT berharap data tersebut dapat mengungkap penyebab kecelakaan Sriwijaya Air SJ182.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono di Pelabuhan JICT 2, Jakarta Utara, Selasa (12/1/2021) mengatakan investigasi ini pihaknya lakukan tiada lain untuk keselamatan warga. Ia tak ingin kecelakaan yang sama terulang.

“Semoga dengan terungkapnya penyebab kecelakaan, hal ini menjadi pembelajaran bagi kita semua agar kecelakaan yang sama tidak terjadi di kemudian hari. Itulah tujuan investigasi yang dilakukan oleh KNKT. Tujuannya hanya satu: untuk masalah keselamatan,” ujar dia.

 

Saksika Video di bawah ini : 

 

Add a Comment