Wanita Ini Tidak Bisa Mengenali Wajahnya Sendiri

PrimaBerita – Seorang wanita Rusia memiliki penyakit langka yang wajahnya sendiri ia tidak bisa mengenali secara spontan. Tidak hanya itu, wajah orang-orang juga tidak bisa ia kenali.

Bahkan keluarga dan teman sendiri seperti orang asing yang baru pertama kali dilihatnya.
Wanita tersebut bernama Elena, ia mengidap gangguan yang disebut prosopagnosia. Kondisi yang menyebabkan seseorang tidak bisa mengingat wajah baik itu suami, anak, teman, maupun dirinya sendiri.

Sejak kecil Elena memang kesulitan mengingat wajah orang-orang. Ia tidak bisa membedakan perbedaan wajah orang yang satu dengan lainnya. Saat menceritakan kondisinya tersebut kepada sang ayah. Ayahnya hanya mengingatkan agar lebih perhatian saat berbicara dengan orang lain atau mencoba melatih otak.

Sekitar satu tahun lalu, Elena akhirnya mengetahui kondisi medis yang ia alaminya. Pada usia 29 tahun ibu satu anak ini baru tahu kalau ia mengidap gangguan otak prosopagnosia atau istilah lainnya ‘kebutaan wajah’.

Mengutip dari Brightside, Ia mengatakan bahwa saat usia 16 tahun, ia pergi liburan ke pantai dan ada sekelompok remaja yang pernah satu TK dengannya mendatanginya.

Aku tidak tahu sama sekali siapa orang tersebut, padahal mereka bercerita tentang kenangan masa lalu dan bilang hampir tidak ada wajah yang berubah. Bahkan ibunya tahu mereka.

Setelah melihat foto-foto ia tersadar jika ia melihat wajah orang-orang secara berbeda.

Saat remaja Elena juga kerap mengalami sakit kepala hebat yang mengakibatkan mimisan dan tekanan darah rendah.

Beberapa spesialis syaraf yang memeriksanya kala itu tidak pernah mengira kalau sakit kepala yang ia derita ternyata berkaitan dengan prosopagnosia.

Wanita Ini Tidak Bisa Mengenali Wajahnya Sendiri, Anak dan Suaminya

“Suatu ketika aku mendatangi seorang anak kecil dan merapikan celananya. Aku baru sadar kalau anak yang berada di depanku itu adalah anak orang lain setelah anakku sendiri datang dan bilang, ‘Ibu, rapikan celanaku juga,'” tutur Elena.

Tak mengenali wajah anak sendiri tentu jadi tantangan berat dalam kehidupan sehari-hari seorang Elena. Anaknya yang kini berusia 5 tahun pergi sekolah setiap hari dan ia harus mengingat pakaian warna apa yang putranya kenakan saat itu agar bisa mengenalinya saat ia menjemputnya dari sekolah.

Ia pun berinisiatif membeli pakaian warna cerah pada anaknya. Namun  untungnya anaknya itu selalu menghampiri dan memanggilnya saat ia menjemput anaknya dari sekolah.

Ia juga pernah tidak mengenal suaminya saat jenggotnya d!cukur. “Suamiku dengan atau tanpa jenggot seperti dua orang yang berbeda bagiku,” keluhnya.

Bingung dengan Wajah Sendiri

Prosopagnosia juga membuat Elena tidak bisa mengenali wajah sendiri saat bercermin. Maka ia mengandalkan tahi lalat atau tanda lahir untuk tahu bahwa wajah yang ada dalam cermin itu tidak lain dan tidak bukan ia sendiri.

Cara itu juga yang ia gunakan untuk bisa mengenali teman dan lawan bicaranya. Ketika berbincang dengan seseorang biasanya ia akan mengingat fitur wajah. Misalnya tahi lalat, warna mata, bekas luka dan tato.

Elena jarang mengingat-ingat fitur wajah yang tidak permanen misalnya potongan rambut, warna pakaian atau jika orang tersebut memakai lensa kontak. Ia juga mencoba mengenali orang dari suaranya.

“Ingatanku sebagian besar adalah suara-suara. Suara adalah cara paling akurat untuk mengidentifikasi seseorang,” ucapnya.

Melansir New Scientist, Prosopagnosia merupakan kondisi langka yang hanya dialami 2,5 persen orang dari seluruh populasi di dunia. Biasanya orang yang mengidap gangguan ini tidak menyadari bahwa kondisinya tidak normal dan hanya menganggap lupa dengan seseorang.

Add a Comment