Begini Cara Untuk Mendiagnosis Kanker Usus Besar

Pola hidup sehat jika anda terapkan dengan baik makan berbagai penyakit akan terhindar. Apalagi jika anda sembarangkan makan bisa mengakibatkan kanker. Untuk itu ketahui cara untuk mendiagnos

PrimaBerita – Pola hidup sehat jika anda terapkan dengan baik makan berbagai penyakit akan terhindar. Apalagi jika anda sembarangkan makan bisa mengakibatkan kanker. Untuk itu ketahui cara untuk mendiagnosis kanker usus besar.

Pasalnya kebanyakan orang sangat sulit untuk menerapkan pola makanan yang sehat. Terlebih lagi, semakin banyaknya makanan siap saji, terlalu banyak makan daging berlemak, merokok, minum alkohol dan jarang berolahraga, maka kondisi ini dapat mengundang penyakit pada area pencernaan.

Pada banyak kasus, penyakit ini tergolong sulit terdeteksi. Mungkin pengidapnya hanya mengalami gejala yang mirip dengan berbagai penyakit pencernaan lain seperti sakit perut, perut kembung, atau adanya darah pada tinja. Agar penanganannya dapat anda lakukan dengan cepat, sebaiknya anda mendiagnosisnya.

Berikut Cara Untuk Mendiagnosis Kanker Usus Besar

Sementara itu, jika anda mengalami kanker usus besar, berikut ini langkah yang anda perlukan untuk mendiagnosisnya:

Endoskopi.

Dokter yang akan melakukan pemeriksaan gastroenterologi untuk melihat kondisi usus besar. Dalam pemeriksaan ini, menggunakan alat khusus berupa selang fleksibel dengan kamera pada ujungnya, yang nanti dokter masukkan melalui anus.

Pemeriksaan dengan alat ini adalah kolonoskopi. Selain dengan selang yang fleksibel, terdapat endoskopi dengan media kapsul yang telah ada kamera yang harus pasien telan, untuk melihat keseluruhan kondisi saluran pencernaan.

Biopsi usus

Pemeriksaan ini mengambil sampel jaringan usus untuk dokter periksa dalam mikroskop, untuk melihat ada tidaknya sel ganas (kanker). Dokter melakukan pemeriksaan ini saat pemeriksaan kolonoskopi, atau saat operasi pada perut untuk mengangkat sebagian usus besar.

Sementara itu, untuk mengetahui seberapa jauh kanker telah menyebar, serta untuk menilai fungsi organ lain dan keberhasilan pengobatan, dokter juga akan meminta pasien melakukan pemeriksaan penunjang, seperti:

Rontgen

Foto rontgen berguna untuk melihat kondisi usus besar. Agar hasilnya lebih jelas, pasien akan meminum larutan zat warna khusus (kontras) terlebih dulu.

CT Scan

Pemeriksaan ini sama seperti rontgen, namun hasil yang akan anda dapatkan bisa menjadi lebih detail.

Tes Darah

Tes darah memberikan informasi mengenai fungsi berbagai organ sebelum dokter onkologi melakukan pengobatan, misalnya jumlah sel darah, fungsi hati, dan fungsi ginjal. Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan yang d!namakan CEA untuk menilai respon terhadap pengobatan.

Skrining kanker usus besar

Skrining kanker usus besar dianjurkan pada pria dan wanita yang berusia 45 tahun ke atas.

Beberapa pemeriksaan yang direkomendasikan adalah:

Pemeriksaan tinja, setiap 1 tahun.

Kolonoskopi, setiap 10 tahun.

CT scan perut, setiap 5 tahun.

Pemeriksaan tersebut dapat mendeteksi adanya darah di dalam tinja, atau polip di usus yang dapat berkembang menjadi kanker usus besar.

Add a Comment