Terungkap Alasan Orangtua Aniaya Anak Hingga Tewas dan Dikubur

Terungkap Alasan Orangtua Aniaya Anak Hingga Tewas dan Dikubur

PrimaBerita – Polisi akhirnya berhasil menangkap orangtua atau pasutri IS (27) dan LH (26) yang telah tega aniaya anak kandungnya sendiri hingga tewas. Bahkan mengubur anaknya masih dengan pakaian lengkap. Kejadian tersebut terjadidi Banten.

Kini fakta demi fakta pun mulai terungkap. LH rupanya kesal kepada korban yang masih berusia 8 tahun lantaran susah menerima arahan ketika sedang melaksanakan belajar online hingga akhirnya mengaku kepada polisi telah menganiaya.

“Kami dalami mereka, khususnya kepada almarhum yang merupakan anak kandungnya sendiri. Dia merasa kesal. Merasa anaknya ini susah diajarkan, susah dikasih tahu sehingga kesal dan gelap datang,” ungkap David, senin (14/09/2020).

Lihat Juga: Warga Gang Kancil Heboh Bau Busuk dari dalam Rumah Pemuka Agama

LH yang merupakan orangtua korban telah aniaya anak sendiri hingga tewas dengan cara mencubit dan memukul dengan tangan kosong. Akibat penganiayaan, korban sempat tersungkur lemas namun malah mendapat perlakuan kasar lagi dari pelaku. LH menambah pukulan lagi sebanyak 3 kali menggunakan gagang sapu yang mengenai bagian kepala korban.

Namun saat melihat tersebut suaminya sempat marah kepada istrinya. Sesudah itu berinisiatif mengajak anaknya yang sudah dalam kondisi lemas untuk keluar mencari udara segar.

“Dibawa keluar cari udara segar. Anak ini kan sesak nafas. Harapannya bisa baikan tapi saat dalam perjalanan meninggal dunia,” katanya.

Melihat hal tersebut yang bersangkutan panik. Lalu untuk menghilangkan jejak, mereka kemudian membawa korban ke Banten untuk memakamkan korban dengan pakaian lengkap. Bukan hanya sampai situ. Yang bersangkutan juga melakukan pengaduan ke kantor polisi.

Mereka membuat laporan pengaduan kehilangan anak setelah dua hari menguburkan korban.

“Setelah melakukan penguburan jenazah, mereka sempat pulang dan pindah kontrakan dan buat laporan polisi anaknya hilang dua hari kemudian,” paparnya.

Untuk meyakinkan polisi, pelaku juga membawa saudara kembar korban dan menerima perintah dari orangtuanya untuk membuat keterangan palsu. Menurut saudara kembar korban kepada petugas anak tersebut mengatakan bahwa saudaranya hilang saat sedang bermain.

Add a Comment