Lantaran Covid-19, Peluncuran Satelit Republik Indonesia Jadi Molor

Peluncuran Satelit Republik Indonesia

PrimaBerita – Peluncuran Satelit Republik Indonesia (Satria) dijadwalkan akan meluncur pada akhir tahun ini. Sehingga pada 2023 nanti layanan internetnya sudah bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Namun oleh karena munculnya pandemi covid-19 yang melanda dunia, peluncuran satelit telah mengalami pengunduran jadwal.

“Untuk peluncuran perkiraan dipertengahan atau paling lambat bulan oktober 2023. Mundur, iya, karena praktis covid-19 semua. Semua negara apalagi Prancis dan China kena dampak luar biasa karena covid-19. Jadi ya sudahlah,” ungkap direktur utama Bakti Kominfo, Anang Latif.

Baca Juga: Indonesia Disebut Berminat Beli 15 Pesawat Tempur Milik Austria

Proyek satelit Republik Indonesia yang dimenangkan oleh Konsorsium PSN ini sudah menggandeng 2 investor luar negeri yakni BPI Finance dari Prancis serta Asian Infrastructure Investment Bank dari China. Dikatakan Anang, badan usaha dengan investor tersebut telah menyetujui kontrak pengembangan satelit Satria.

“Saya terakhir di-update dari badan usaha ini, sudah fix, sudah semua persoalan term dibahas. Di kontrak kita sudah sepakat. Tinggal karena ini G2G (Goverment to Goverment). Pinjaman juga dari investor dari Prancis. Mereka perlu ada board, regular meeting, yang terjadi regular meeting sebulan sekali, approve-nya sebulan sekali,” jelas Anang Latif.

Menurutnya karena sudah G2G maka diperlukan juga persetujuan dari pemerintah Prancis. Sehingga birokrasinya terpenuhi. Namun pembahasan itulah yang berdampak pada kemunduran jadwal luncur satelit Satria.

Berdasarkan informasi, satelit Satria ini nantinya akan diandalkan pemerintah untuk pelayanan akses internet khususnya ke wilayah pelosok negeri. Yang mana dengan kapasitas 150 Gbps akan tersebar di 149.400 titik lokasi.

Angka tersebut terdiri dari 93.900 sektor pendidikan, 47.900 sektor pemerintahan, 3.700 sektor kesehatan, serta 3.900 sektor pertahanan dan keamanan.

Add a Comment