Viral !! Mahasiswa di Surabaya Predator ‘Fetish Kain Jarik’

PrimaBerita – Viral di media sosial seorang mahasiswa menjadi korban predator ‘Fetish Kain Jarik’ yang berkedok riset akademik. Sang predator disebut sebagai mahasiwa akhir di salah satu PTN di Kota Surabaya.

Garis besar kasus ini begini, pelaku, yang dijuluki predator, diduga memiliki fetish atau kelainan seksual yaitu mendapat kepuasan dengan melihat objek seksualnya dibungkus kain jarik. Si predator meminta korban-korbannya, yang berjenis kelamin laki-laki, membungkus diri seperti dikafani lalu difoto dan videokan kemudian foto video tersebut dikirim kepada dirinya.

Berikut Kronologi Mahasiswa di Surabaya disebut Predator ‘Fetish Kain Jarik’

Berawal dari pesan atau DM instagram (IG) pelaku, yaitu gilangeizan, ke akun IG korban. Pelaku mengaku sebagai mahasiswa Unair angkatan 2015. Pelaku pun meminta nomor WhatsApp korban untuk berkomunikasi lebih lanjut tentang proyek tulisannya.

Cerita lengkap korban

“Sumpah awalnya gw gak ngira si bisa kena pelecehan sexual kek gini. Gw kek bego banget gak tau mana riset mana hal-hal berbau fetish gini, rada shock juga si gw. Tp karena suatu pertimbangan (takut bertambahnya korban) gw jadi berani speak up,” tulis korban di akun twitter Mufis @m_fikris, Rabu (29/7).

“Nah karena gw baik, yaelah :), waktu ditanya mau membantu ngga? mau berkenan nolong? gw iya2 ajah (bego emang),” ujarnya.

Pelaku mengaku melakukan riset itu tujuannya untuk tulisannya yang bergenre psikologi-thriller. Kisah seorang remaja yang mendapati dirinya dalam keadaan dibungkus dan dibuat tertekan.

“Karena gw sedikit takut ama penjelasan dia, gw nolak dong. Tp dia terus jelasin kalo ini tuh aman, ini tuh udah dicoba ke banyak orang (read:korban) dan selamat gitu-gitu lah,” lanjutnya.

Karena rasa kasihan sudah semester 10 dia pun mengiyakan. Merasa tidak ada partner untuk melakukan hal itu, korban pun mengajak temannya, tapi malah dimarahi oleh pelaku.

“Beh waktu dibungkus di tengah2 sempet gw mau berhenti, temen gw ditelfon trus disambungin ke gw intine dia ngeyakinin gitu lah. “udah sejauh ini, katane sepakat bantu mas” gitu2 lah yaa udah lanjut ajah. Ini foto2 gw waktu dibungkus dan divideoin dan minta dikirim ke dia. Ini video2nya. Itu temen gw yg ngevideo ngebantu gw atas suruhan si Gilang. Serem gilaa njirr, tau gini gak mau gw!!,” katanya.

Setelah tiga jam dibungkus, korban merasa marah kepada pelaku dan temannya yang membantu. Saat itu pelaku melucu dengan kata-kata “peluk dong”.

Tak puas dengan korban, pelaku meminta temannya untuk dijadikan objeknya. Kemudian video korban yang telah dibungkus diminta untuk diulang karena ada kekurangan yang membuatnya tak puas.

“Habis itu dia nyuruh ngelakban seluruh badan. Selain itu, dia ngirim foto gw yang tadi (waktu mau dilakban) sambil bilang “Dek, siapanih ganteng”. Anjirt udah gak enak bgt gw,” kata dia.

Korban pun marah kepada pelaku karena penelitian yang mengancam subjek dan merasa tidak fair karena menekan orang dengan alasan penyakit. Bahkan pelaku sampai menangis hingga gemetar, korban pun disuruh untuk meminta maaf dan dilakukannya karena rasa kasihan.

Add a Comment