Pasien yang Sembuh Covid-19 Terancam Kerusakan Paru-Paru

Pasien Sembuh Covid-19 Terancam Kerusakan Paru-Paru

PrimaBerita – Angka kesembuhan pasien covid-19 cukup tinggi namun ternyata dapat menimbulkan komplikasi jangka panjang. Pasien yang sembuh dari covid-19 terancam kerusakan paru-paru kronis dalam jangka waktu yang lama.

Memeriksakan diri kembali ke rumah sakit disarankan oleh para dokter. Karena pasien yang sembuh covid-19 terancam kerusakan paru-paru yaitu perkembangan jaringan parut pada paru-paru atau yang biasa dikenal dengan fibrosis paru.

“Dalam pemindaian selama enam pekan, yang kami lihat sejauh ini adalah antara 20-30 persen pasien [Covid-19] yang dirawat di rumah sakit tampaknya menunjukkan tanda-tanda awal bekas luka pada paru-paru yang mengarah pada fibrosis,” ujar Sam Hare, anggota komite eksekutif British Society of Thoracic Imaging, mengutip Mirror.

Kerusakan paru-paru bagi pasien yang sembuh dari covid-19 mengarah pada Fibrosis paru. Fibrosis paru merupakan gangguan pernapasan akibat terbentuknya jaringan parut di organ paru-paru. Kondisi ini dapat membuat paru-paru tak bisa berfungsi secara normal.

“Keberadaan lubang di paru-paru kemungkinan merujuk pada fibrosis pasca-Covid,” ujar ahli transplantasi paru dari Columbia University, Lori Shah, mengutip Healthline.

Fibrosis pasca-Covid didefinisikan sebagai kerusakan paru-paru pada pasien corona yang tidak dapat dipulihkan dan dapat mengakibatkan berbagai gejala seperti batuk dan sesak napas. Tak jarang pasien membutuhkan bantuan oksigen.

Pada beberapa kasus, kerusakan pada paru tak bisa ditangani. Hal ini membuat pasien harus menjalani transplantasi paru-paru sebagaimana yang dilaporkan terjadi pada pasien di Chicago, Amerika Serikat, baru-baru ini.

Para ahli memprediksi kondisi ini disebabkan oleh respons imun tubuh terhadap virus yang menciptakan puing-puing radang yang menyebabkan pembekuan di pembuluh tingkat kapiler. Kendati demikian, belum bisa dipastikan siapa yang lebih berisiko mengalami komplikasi ini.

Add a Comment