Demi Vaksin, 16 Ribu Orang dari 102 Negara Rela Disuntik Covid-19

Demi Vaksin Virus Corona, 16 Ribu Orang dari 102 Negara Rela Disuntik Covid-19

PrimaBerita – Lebih dari 16 ribu orang di dunia yang berasal dari 102 negara disuntik covid-19 demi mempercepat penemuan vaksin virus corona. Belasan ribu orang tersebut menunjukkan minat menjadi sukarelawan terkait dengan pengujian vaksin.

Menyadur dari Business Insider dan PikiranRakyat, sebanyak 16 ribu orang diarahkan untuk melakukan studi tentang tantangan manusia setelah menyatakan kesanggupan masing-masing. Metode ini dikenal pula sebagai cara yang efektif dalam hal pengembangan vaksin.

Baca Juga: 40 Tahun Menangani Virus, Penemu Virus Ebola Terpapar Virus Corona

Secara terang-terangan memang para peserta sukarelawan akan menerima paparan virus corona. Akan tetapi menurut WHO, studi tantangan manusia ini tidak perlu untuk setiap pengembangan vaksin yang dilakukan.

Mulanya, ide untuk menggunakan uji coba tantangan manusia terkait kasus virus corona dipicu oleh salah satu artikel di Journel of Infectious Diseases. Dimana artikel tersebut telah terbit pada 31 maret lalu. Namun artikel tersebut mengingatkan bahwa resiko bisa ditimbulkan dari penelitian.

Rupanya pernyataan serupa disampaikan oleh seorang ahli bioetika.

“Setiap minggu bahwa peluncuran vaksin ditunda akan disertai dengan ribuan kematian di seluruh dunia. Ini adalah ide yang kontroversial ketika orang-orang mendengarnya untuk pertama kalinya,” papar Nir Eyal, ahli bioetika.

Ia juga menambahkan bila metode dilakukan dengan prosedur yang benar maka hasil yang diharapkan mungkin secara cepat untuk didapat.

Kendati demikian kini dari 16 ribu orang yang rela disuntik covid-19 dari 102 negara di dunia sudah membuat pernyataan tidak mengikat dilaman web advokasi baru. Sebagian besarnya masuk dalam kategori usia dewasa.

“Saya tertarik karena virus corona untuk mempercepat pengembangan vaksin,” sebut 1 Day Sooner.

“Saya seorang siswa muda yang sehat dan ingin membantu mengembangkan vaksin yang aman dengan cepat. Dan saya senang menjadi sukarelawan untuk menjadi bagian dari proses ini,” tulis anonim.

Bagi sisi beberapa pihak, kemungkinan vaksin memang bisa ditemukan lebih cepat bila menggunakan metode ini. Akan tetapi resiko yang dihadirkan juga bisa lebih tinggi.

Add a Comment