Mungkinkah Jenazah Pasien Covid-19 Menularkan Virus?

Mungkinkah Jenazah Pasien Covid-19 Menularkan Virus?

PrimaBerita- Mungkinkah jenazah pasien Covid-19 menularkan virus?. Di seluruh dunia, virus Covid-19 telah memberikan kita adegan memilukan tentang pasien-pasien yang meninggal tanpa keberadaan orang-orang tercinta yang menyertai kepergian mereka.

Banyak orang khawatir akan penyakit yang menular setelah kematian dan kemungkinan akan tertular virus dari jenazah yang terinfeksi.

Mungkinkah jenazah pasien Covid-19 menularkan virus? 4 Hal Inilah yang sejauh ini kita ketahui

1. Mungkinkah Jenazah Pasien Covid-19 Menularkan Virus?

Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), selama langkah-langkah pemulasaraan dilakukan dengan baik, tidak ada alasan untuk takut Covid-19 akan menyebar melalui jenazah pasien.

Sars-CoV-2 virus, yang menyebabkan penyakit ini, ditransmisikan melalui air liur manusia, misalnya ketika berbicara, bersin atau batuk.

Bagaimanapun, virus ini bisa bertahan selama beberapa hari di permukaan tertentu. Hingga kini, tidak ada bukti bahwa jenazah bisa mentransmisikan virus kepada mereka yang masih hidup.

2. Mungkinkah Virus Ini Bertahan Di Jenazah Pasien Covid-19?

Rekomendasi WHO yang dirilis pada Maret silam menyebut bahwa “Selain kasus Ebola, Marburg dan Kolera, jenazah orang yang meninggal pada umumnya tidak menularkan virus.

Hanya paru-paru pasien dengan penyakit influenza yang menular, jika tidak ditangani dengan layak pada saat otopsi, akan menularkan penyakit. Di sisi lain, tubuh jenazah pasien tidak menularkan penyakit.

Akan tetapi jenazah orang yang meninggal karena penyakit pernapasan akut masih mengandung virus di paru-paru dan organ lain.

Virus ini bisa keluar dari tubuh jenazah pada saat prosedur otopsi dilakukan, ketika alat medis digunakan, atau ketika pemandian jenazah.

3. Mungkinkah Pemakaman Dilakukan?

Di beberapa tempat, jumlah kematian akibat Covid-19 yang terus bertambah menyebabkan krisis di industri pemakaman.

Dan demi untuk mematuhi jaga jarak sosial, pemakaman telah dilarang atau dibatasi di sejumlah negara. Beberapa negara lain masih memperbolehkannya dengan jumlah pelayat yang dibatasi.

“Mereka tidak boleh menyentuh atau mencium jenazah dan harus mencuci tangan mereka dengan sabun dan air setelah melihat jenazah, jaga jarak fisik harus dilakukan secara ketat (masing-masing orang setidaknya berjarak 1 meter),” ujar panduan WHO tersebut.

4. Mungkinkan Jenazah Dimakamkan, Atau Harus Dikremasi?

Mereka yang ditugaskan untuk menangani jenazah – seperti menempatkan mereka di liang kubur – harus mengenakan sarung tangan dan mencuci tangan mereka sebelum dan sesudahnya, kemudian membuang sarung tangan yang telah digunakan.

Tidak perlu terburu-buru memakamkan jenazah pasien Covid-19.

Juga tidak perlu membakar barang-barang jenazah, tetapi barang-barang tersebut harus ditangani dengan sarung tangan dan didesinfeksi secara menyeluruh dengan deterjen, larutan etanol 70% atau pemutih.

Pakaian dapat dicuci dengan mesin dengan deterjen cucian pada suhu tinggi (60−90°C) atau direndam dalam air panas dan sabun dalam drum besar, menggunakan tongkat untuk mengaduk dan menghindari percikan

Add a Comment