Ini Beberapa Prediksi Kapan Berakhirnya Pandemi Corona

Beberapa Prediksi Kapan Berakhirnya Pandemi Corona

PrimaBerita – Beberapa pakar telah melakukan prediksi kapan berakhirnya pandemi virus corona ini. Seperti yang diketahui sudah hampir satu bulan masyarakat dianjurkan untuk dirumahaja. Kemudian sejumlah daerah telah memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) untuk memutus rantai penyebaran virus corona.

Presiden Joko Widodo juga menyampaikan prediksi bahwa wabah virus corona (Covid-19) di Indonesia akan selesai pada akhir tahun ini. Jokowi mengatakan, ia tak ingin masyarakat terjebak dalam pesimisme dan tak mampu memanfaatkan momentum yang akan datang.

berikut ini beberapa pakar prediksi kapan berakhirnya pandemi virus corona :

Berakhir 29 Mei 2020

Pakar Statistika dan alumni MIPA Universita Gadjah Mada (UGM) Prof.Dr.rer.nat Dedi Rosadi,S.Si., M.Sc mengatakan pandemi corona akan berakhir pada 29 Mei 2020.

Pemodelan matematika ini dilakukan Dedi bersama Heribertus Joko, dan Dr.Fidelis I Diponegoro.

Model yang dibuat dinamai model probabilistik yang berdasarkan data nyata atau probabilistik data-driven model (PDDM). Dengan model ini diperkirakan penambahan maksimum total penderita virus Corona setiap harinya di sekitar minggu kedua April 2020 yaitu berkisar antara 7-11 April 2020.

Berakhir 10 Juni 2020

Ilmuwan matematika Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo memprediksi puncak infeksi virus corona jenis baru (Covis-19) terjadi pada pertengahan Mei 2020. Namun akhir dari pandemi ini tergantung dari kebijakan yang diambil oleh pemerinah.

Sutanto Sastraredja, dosen Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan (FMIPA) UNS, memaparkan secara matematis dinamika populasi COVID-19 dengan model SIQR.

Penjelasan model ini adalah Susceptible (S) digambarkan sebagai orang yang sehat yang rentan terinfeksi, Infected (I) sebagai individu yang terinfeksi, Quarantine (Q) sebagai proses karantina, dan Recovery (R) adalah orang yang telah sembuh dari COVID-19.

Kecepatan orang sehat jadi terinfeksi, menurut Sutanto, dipengaruhi faktor laju kontak. Laju kontak semakin besar jika orang sering bertemu dan berkumpul.

Model SIQR ini kemudian dianalisis lagi menggunakan metode numerik Runge-Kutta Orde 4 sehingga menghasilkan sebuah grafik. Kesimpulannya, jika tidak ada perubahan dalam penanganan, diperkirakan puncak infeksi terjadi pada pertengahan Mei 2020.

Add a Comment