Polisi Disebut Kecolongan atas Ricuhnya Suporter Persebaya-Arema

PrimaBerita – Ricuhnya suporter Persebaya-Arema FC di Blitar disebut polisi yang kecolongan. Namun polisi mengelak disebut kecolongan atas ricuhnya suporter tersebut.

Apa yang terjadi merupakan potensi kerawanan dari sebuah laga yang digelar di tempat netral tanpa penonton.

“Ini bukan kecolongan. Potensi kerawanan laga tanpa penonton, massa datang dan keliling-keliling kota. Itu hal yang mungkin bisa terjadi. Mereka bertemu di satu titik. Sehingga kami tadi cepat menanganinya,” ujar Kapolres Blitar Kota AKBP Leonard M Sinambela kepada wartawan, Selasa (18/2/2020).

Untuk soal siapa yang melakukan pembakaran dan milik siapa kendaraan yang dibakar belum bisa di pastikan siapa. Bagi Leo, penanganan kerusuhan diutamakan karena masalah kerugian bisa dikomunikasikan kemudian.

“Tidak ada suporter yang kami amankan dalam insiden tadi. Hanya satu suporter warga Blitar yang membawa sajam saja yang kami amankan. Dan saya tegaskan, tidak ada korban meninggal dunia dan tidak ada penjarahan,” kata Leo.

Sekitar pukul 18.30 WIB, polisi memulangkan suporter dengan pengawalan ketat pihak kepolisian. Suporter Arema yang berkumpul di PIPP diantarkan ke terminal dan ada yang diantarkan menggunakan truk.

Leo mengatakan bahwa bonek yang tadinya naik kereta api, di naikkan empat truk dan langsung di antarkan ke Surabaya.

“Untuk bonek yang tadi naik kereta api, kami naikkan empat truk dan langsung kami antarkan ke Surabaya,” tandas Leo.

Add a Comment