Bisa Berbahaya, Kenali Gejala Infeksi Lambung dan Penanganannya

PrimaBerita – Sangat penting bagi anda untuk mengetahui apa saja gejala infeksi lambung sejak dini karena kondisi tersebut bisa berbahaya jika tidak terdeteksi dan diobati.

Gejala infeksi lambung bisa beragam dan seringkali tidak khas. Infeksi lambung umumnya disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori. Bakteri ini cenderung menyerang dinding lambung hingga menimbulkan luka pada lambung dan usus kecil.

Jika tidak ditangani secara cepat dan tepat, infeksi lambung dapat menyebabkan berbagai komplikasi pada lambung, seperti:

  • Tukak lambung (peptic ulcer).
  • Penyakit asam lambung (GERD).
  • Lubang di dinding lambung (perforasi lambung).
  • Peradangan pada lambung (gastritis).
  • Kanker lambung.

Baca juga : 7 Makanan yang Dapat Meredakan Gejala Asam Lambung

Beragam Gejala Infeksi Lambung

Saat bakteri H.pylori menginfeksi lambung, biasanya akan muncul beberapa gejala infeksi lambung berikut ini:

  • Mual dan muntah.
  • Perut kembung.
  • Sering bersendawa.
  • Nafsu makan menurun.
  • Perut bagian atas atau ulu hati terasa nyeri, panas, atau perih.
  • Berat badan turun.
  • Napas berbau tidak nyaman.
  • Demam.

Apabila sudah parah, infeksi lambung dapat menyebabkan nyeri perut yang hebat, muntah darah, berat badan menurun drastis, dan BAB berwarna hitam. Jika gejala yang muncul semakin berat atau muncul gejala yang parah, Anda perlu segera memeriksakan diri ke dokter.

Langkah Diagnosis dan Pengobatan Infeksi Lambung

Untuk memastikan bahwa Anda menderita infeksi lambung, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan, antara lain:

Tes darah dan tinja

Pemeriksaan darah bertujuan untuk mendeteksi keberadaan bakteri H.pylori dan menilai apakah terdapat infeksi lain di dalam tubuh. Selain tes darah, pemeriksaan tinja juga bisa dilakukan untuk melihat apakah terdapat bakteri H.pylori di dalam lambung.

Urea breath test atau uji napas urea

Salah satu gejala infeksi lambung akibat bakteri H.pylori adalah adanya bau mulut yang khas. Bau mulut ini dihasilkan metabolisme bakteri H.pylori yang menghasilkan banyak zat urea di lambung. Penumpukan urea di lambung ini akan ikut dikeluarkan melalui napas, sehingga membuat napas berbau.

Endoskopi

Melalui pemeriksaan ini, dokter dapat melihat kondisi dinding lambung dan melihat apakah terdapat tanda-tanda peradangan, infeksi, atau luka pada lambung akibat infeksi.

Selain untuk memantau kondisi lambung, endoskopi juga dapat dilakukan untuk mengambil sampel jaringan dinding lambung untuk biopsi lambung.

Setelah memastikan bahwa gejala infeksi lambung yang Anda alami disebabkan oleh bakteri H.pylori, dokter akan mengobati infeksi lambung dengan memberikan beberapa jenis obat-obatan, yaitu:

  1. Proton-pump inhibitors (PPI)
  2. H2-receptor antagonist atau H2RA
  3.  Gastroprotekto
  4.  Antibiotik

Penentuan jenis obat-obatan, dosis, serta lama pengobatannya akan disesuaikan dengan kondisi kesehatan pasien. Itulah sebabnya, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan diagnosis infeksi lambung agar penyakit ini dapat diobati dengan tepat.

Baca juga : Ramuan Alami Ini bisa Mengobati Asam Lambung, Racik di Rumah

Setelah kurang lebih 4 minggu setelah pengobatan, dokter akan menyarankan pasien untuk kembali menjalani serangkaian pemeriksaan melihat perkembangan kondisi pasien dan mengevaluasi apakah kuman penyebab infeksi lambung telah berhasil dibasmi.

Setelah diresepkan obat-obatan, Anda disarankan untuk mengonsumsi obat tersebut sesuai petunjuk dokter dan menghabiskannya. Jika tidak dikonsumsi dengan benar, bakteri di dalam tubuh dapat menjadi resisten terhadap antibiotik dan membuat infeksi lebih sulit diobati.

Untuk meringankan gejala infeksi lambung, Anda dianjurkan untuk tidak merokok, serta tidak mengonsumsi minuman beralkolhol, minuman berkafein, makanan pedas, dan obat herbal atau jamu tanpa rekomendasi dokter.

Add a Comment