Mengenal Saffron, Rempah Termahal Di Dunia Harga Hingga Rp70 Juta/Kg

primaberita-saffron-rempah-termahal-di-dunia

PrimaBerita – Saffron merupakan rempah termahal di dunia, anda bisa menemukan rempah jenis ini ketika anda berkunjung ke Timur Tengah atau Eropa. Anda akan menikmati makanan yang dihidangkan dengan rempah saffron.

Misalnya di Spanyol, rempah Saffron dihidangkan didalam Paella. Paella merupakan masakan khas Spanyol, yaitu campuran antara nasi dari beras bulat, makanan laut atau daging, serta bumbu dan rempah, yang diolah dalam wajan besar mirip seperti nasi goreng.

Baca juga : Namanya French Fries, Ternyata Kentang Goreng Bukan Dari Prancis

Saffron biasa hadir di menu paella klasik, membuat cita rasa hidangan menjadi ‘unik’ dan warnanya pun menjadi kuning menarik.

Keunikan tangkai putik

Saffron merupakan tangkai putik dari bunga crocus sativus atau yang lebih dikenal dengan nama saffron crocus, yang berasal dari Yunani. Sebagai rempah dari bunga yang dikeringkan, saffron dapat memberikan aroma manis bunga. 

Tak sekadar aroma, saffron digunakan untuk memberi warna pada masakan. Warna putik saffron akan ‘luntur’ menjadi kuning saat diolah dalam masakan atau minuman hangat. Hanya saja, karena rasa asli saffron sedikit pahit, saffron cukup digunakan sedikit dalam masakan.

Bukan hanya karena rasa saffron yang agak pahit, penggunaan saffron yang sedikit-sedikit juga untuk menghemat biaya.

Pasalnya, saffron adalah rempah dengan harga termahal di dunia. Untuk setiap 1 kilogram, saffron dibanderol dengan harga antara 1000 USD atau sekitar 14 juta rupiah hingga 5000 USD atau sekitar 70 juta rupiah. Bahkan, untuk kualitas terbaik, harganya bisa mencapai 150 juta rupiah per kilogram.

Baca juga : Kepiting Termahal Di Dunia, Harganya Sama Dengan Satu Unit Rumah..

Berikut alasan mengapa saffron menjadi rempah termahal di dunia

1. Panen yang tak mudah

Untuk menghasilkan satu kilogram saffron dibutuhkan sekitar 340.000 bunga saffron crocus. Sebab, dalam satu kuncup bunga hanya terdapat tiga tangkai putik (saffron) yang akan diambil untuk menjadi rempah-rempah, mengutip Business Insider.

Untuk mendapatkan saffron dengan kualitas terbaik, bunga tidak boleh terlalu mekar, sehingga waktu panen sangat terbatas. Bahkan, petani harus bertarung dengan waktu sepanjang hari.

Selain itu, untuk memanen saffron juga dibutuhkan kehati-hatian karena bagian putik tersebut sangatlah yang sensitif. Bila rusak atau patah, kualitas saffron berkurang jauh, harganya pun menjadi turun.

Saffron juga hanya bisa dipanen secara manual dengan tangan manusia, sebelum kemudian dikeringkan. Tak ada alat, semua benar-benar kerja keras tangan petani.

Add a Comment