Gerhana Matahari Muncul Di Indonesia, Begini Proses terjadinya

PrimaBerita –  Proses terjadinya Gerhana Matahari pertama kali mulai muncul di Indonesia tepatnya di wilayah Aceh, yakni pukul 10.19 WIB. Tak hanya itu, gerhana matahari juga tampak di beberapa wilayah di Sumatera, seperti Batam, dan Riau.

Sedangkan wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), Bandung, serta sebagian wilayah Indonesia mulai dapat ‘menikmati’ fenomena Gerhana Matahari Sebagian.

Seperti diketahui, Gerhana Matahari Cincin dapat diamati di beberapa wilayah di Indonesia. Antara lain, di Sumatera Utara (Simbolga dan Padang Sidempuan), Riau (Siak, Duri, Pulau Pedang, Pulau Bengkalis, Pulau Tebing Tinggi, dan Pulau Rangsang), Kepulauan Riau (Batam dan Tanjung Pinang), Kalimantan Barat (Singkawang), Kalimantan Utara (Tanjung Selor) dan Kalimantan Timur (Makulit dan Berau).

Melalui laman resmi Planetarium Jakarta, Peneliti Senior Widya Sawitar memaparkan tahapan munculnya Gerhana Matahari Cincin dan Gerhana Matahari Sebagian antara lain:

  1. Fase awal
    Pada fase awal GMC di Batam, tahap parsial awal akan terjadi sekitar pukul 10.27 WIB.

  2. Pertama muncul gerhana
    Sedangkan munculnya gerhana cincin awal akan terlihat pukul 12.22 WIB dan mencapai puncak pukul 12.24 WIB. Cincin akan mulai memasuki tahap akhir pukul 12.25 dan tahap parsial akhir terjadi pukul 14.18 WIB.

  3. Tahap parsial
    Sementara pengamatan GMS di Planetarium Jakarta, tahap parsial awal terjadi pukul 10.42 WIB. Puncak GMS diperkirakan muncul pukul 12.36 WIB dan berakhir pukul 14.23 WIB.

Total durasi GMC di Batam berlangsung selama 3 jam 51 menit, fase munculnya cincin api 3 menit 15 detik, dan total durasi GMS di Jakarta sekitar 3 jam 40 menit.

Selain itu Widya menuliskan prakiraan cuaca wilayah Batam berdasarkan hasil statistik persentase tingkat awan di sepanjang garis tengah jalur GMC, dinilai cukup baik untuk mengamati fenomena GMC.

Begini proses terjadinya gerhana matahari

Menurut Lembaga Penerbangan dan Anatariksa Nasional (LAPAN), gerhana matahari terjadi pada saat posisi Bulan terletak antara Bumi dan Matahari.

Saat gerhana, piringan Matahari akan tertutup oleh piringan bulan sehingga nantinya cahaya Matahari akan terhalang oleh Bulan. Gerhana Matahari Total terjadi saat piringan Bulan menutup seluruh piringan matahari.

Hal tersebut mengakibatkan Bulan tampak lebih besar dari matahari sehingga menghalangi sinar matahari yang masuk ke permukaan bumi. Sementara itu yang membedakan proses Gerhana Matahari Cincin yakni posisi Bulan sedang berada jauh dari Bumi. Sehingga tidak seluruh piringan Bulan menutupi Matahari.

Adapun, jarak terdekat Bumi dengan Bulan adalah ±363.104 km (perige), sedangkan jarak terjauhnya ±405.696 km (apoge). Dengan perbedaan jarak ini, ada waktunya Bulan tampak besar di langit, ada kalanya tampak lebih kecil.

 

Add a Comment