Enggan Takbir Banser dicap Kafir, PBNU Buka Suara

PrimaBerita – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyebut orang yang menghina anggota Badan Anshor Serbaguna atau Banser karena enggan meneriakkan takbir dicap Kafir telah mencoreng wajah Islam.

Pernyataan itu merespons video viral di media sosial yang menayangkan dua anggota Banser dicegat dan dipaksa menyerukan takbir bahkan mencaci keduanya dengan hinaan “anjing” dan dicap “kafir”.

Baca juga : Mendikbud Nadiem Umumkan Pengganti Ujian Nasional 2021

Ketua Harian PBNU Robikin Emhas mengatakan Islam menekankan keluhuran akhlak. Islam melarang mengkafirkan sesama muslim, terlebih lagi hanya karena berbeda pandangan.

“Perilaku merasa diri paling Islam, apalagi disertai akhlak tercela dengan mengolok, mencaci, dan memaksa justru mencoreng wajah Islam. Dan menurunkan keluhuran ajaran Islam itu sendiri,” kata Robikin dalam keterangan tertulis, Rabu (11/12).

Robikin memandang aksi memvonis orang yang berbeda pandangan sebagai kafir dipengaruhi tren ideologi takfiri yang sedang berkembang di Indonesia dalam beberapa waktu belakangan.

Pria yang juga menjabat Staf Khusus Wakil Presiden RI ini menjelaskan. Penganut takfiri selalu memberi stempel kafir kepada siapa saja yang tidak sepaham dengan ajarannya bahkan sesama muslim.

Baca juga : Jokowi Anugerah Sekaligus Ujian Bagi Gibran Menuju Wali Kota Solo

Lebih lanjut, dia mengapresiasi dua anggota Banser yang tak terprovokasi cacian tersebut. Menurutnya, kedua orang itu mencerminkan warga Nahdliyyin.

“Respons kader Banser tersebut justru membuktikan kedalaman kualitas pemahaman keagamaan warga nahdliyyin dan keluhuran akhlaknya. Sesuatu sebagaimana diajarkan oleh agama,” ujar dia.

Add a Comment