Tidak Dapat Pelayanan Pengurusan KTP, Pria Ini Meninggal Dunia

Primaberita – Korban bernama Arjuna Sinambela (23) pengidap Tuberculosis (TBC) mendatangi Kantor Disdukcapil untuk mengurus e-KTP dan Kartu Keluarga (KK) guna keperluan berobat. Namun tidak dapat pelayanan pengurusan KTP, pemuda malang itu justru diombang-ambing hingga akhirnya meninggal dunia.

Hal ini terungkap dari postingan Facebook Yayasan Peduli Pemulung Sejahtera. Dalam tulisannya, terungkap bahwa Arjuna mendatangi Kantor Disdukcapil Deli Serdang, Jumat (25/10) kemarin, untuk mengurus e-KTP dan KK agar mendapatkan layanan kesehatan.

Berikut kisah Arjuna Sinambela yang diunggah Facebook Yayasan Peduli Pemulung Sejahtera:

“Pak, tolong bantu. Aku sakit parah,” kata Arjuna Sinambela (23) pengidap Tubercolosis, memohon dengan sangat kepada Kepala Bidang Kependudukan Dinas Catatan Sipil Deli Serdang.

Namun ia hanya bisa berharap. Permohonannya seperti bertepuk sebelah tangan. Sang Kabid Kependudukan berdalih tidak bisa membantu. “Senin saja kau datang,” anjurnya.

Jawaban itu mematahkan semangat lelaki 23 tahun itu. Sang Kabid sepertinya tidak mau tau kenapa Arjuna sampai memohon pengurusan identitas kependudukannya itu. Sang Kabid juga tidak menanyakan lelaki itu sedang mengidap penyakit apa.

Padahal, sebelum bertemu Kabid Kependudukan Dinas Catatan Sipil itu, Arjuna sempat memuntahkan darah segar. Ia nekat menemui sang kabid dengan satu keyakinan bahwa akan ada solusi untuk mempercepat dirinya bisa mengakses layanan kesehatan.

Merasa sia-sia meminta bantuan ke Kabid Kependudukan, Arjuna pun mengadu ke anggota DPRD Deliserdang, Nusantara Tarigan. Oleh Wakil Rakyat itu, Sang Kabid dikontak. Nusantara Tarigan meminta sang kabid untuk membantu pengurusan identitas Arjuna. Lalu, Arjuna disuruh kembali mendatangi kantor Catatan Sipil karena di sana, sang Kepala Dinas rupanya sedang menunggu Arjuna.

Arjuna merasa senang karena ternyata mengadu ke DPRD sepertinya ampuh. Ia pun lekas berangkat ke kantor Catatan Sipil. Namun rasa senangnya berumur pendek. Bukannya dibantu, ia malah DIBENTAK-BENTAK oleh sang Kadis Catatan Sipil. Ia tetap tidak dapat pelayanan pengurusan KTP.

Kamis 31 Oktober 2019, Arjuna kembali muntah darah beberapa kali di depan rumahnya. Hingga akhirnya ia takluk oleh penyakit yang menggerogoti paru-parunya itu. Ia pun menghadap penciptaNya, tanpa sempat memiliki identitas kewarganegaraannya di bumi tempat dia berpijak.

Ini kasus kesekian yang kami dampingi, yang selalu berhadapan dengan birokrasi super ribet. Dan pada akhirnya orang-orang marjinal seperti Arjuna terus menjadi korban birokrasi. Kami berharap, pemerintah daerah mebaca postingan kami ini. Bagi kalian yang memiliki akses ke pemda khususnya Deliserdang, tolong bantu sampaikan aspirasi kami ini. Agar ke depannya, tidak terjadi lagi kasus seduka ini.”

Sementara pihak Disdukcapil Deli Serdang sejauh ini belum bisa dimintai keterangan. Salah seorang pegawai yang tak ingin disebut namanya mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki kompetensi untuk menjawab hal itu.

Menanggapi hal memilukan itu, anggota DPRD Deli Serdang, Zul Amri, mengecam tindakan Disdukcapil Deli Serdang.

Add a Comment