Penderita Autoimun Hindari Makan Nasi, Kenali Gejala Penyakit ini
Primaberita – Baru-baru ini dikabarkan penyanyi Ashanty istri kedua Anang Hermansyah itu terserang penyakit Autoimun. Ashanty harus mengonsumsi makanan yang organik tanpa campuran zat kimia buatan.
Ashanty juga dilarang mengonsumsi makanan bertepung seperti nasi. Setiap jenis penyakit imun memang memiliki gejala yang berbeda.
Sebenarnya apa penyakit autoimun?
Baca juga : Hancurkan Lemak Visceral Hanya Dengan Minum Air Lemon…
Autoimun adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh diserang oleh tubuh. Ketika tubuh merasakan bahaya dari virus atau infeksi, sistem imun menghalau dan menyerangnya.
Kondisi ini disebut sebagai respon imun. Terkadang, sel-sel dan jaringan yang sehat juga tertangkap dalam respons ini sehingga menyebabkan penyakit autoimun.
Melansir dari laman resmi John Hopkins Medicine, kondisi seperti di atas menyebabkan terjadinya radang sendi, sebuah jenis autoimun yang menyerang sendi.
Jenis autoimun lainnya bisa datang dari tubuh yang mencoba menyerang sel-sel kanker secara spesifik. Orbai points hingga sleroderma adalah penyakit yang menyebabkan penebalan kulit dan jaringan ikat.
Penyebab autoimun
Melansir BetterHealth Channel dari Victoria State Government, penyebab autoimun belum diketahui dengan pasti. Akan tetapi, ada faktor-faktor risiko yang bisa diketahui, di antaranya:
Faktor genetik
Kecenderungan gangguan autoimun biasanya terjadi di dalam keluarga. Namun, autoimun yang terjadi pada setiap anggota keluarga dapat berbeda.
Misalnya, satu anggota keluarga mungkin menderita diabetes, sedangkan yang lain menderita radang sendi. Jadi, kerawananan genetik saja tidak cukup untuk memicu sebuah reaksi autoimun. Ada faktor-faktor lain yang turut berkontribusi.
Faktor lingkungan
Potensi sebuah keluarga untuk mengalami gangguan autoimun mungkin berkaitan dengan faktor-faktor lingkungan yang bekerja sama dengan faktor genetik.
Jenis kelamin
Penderita autoimun lebih banyak diderita perempuan, yaitu sekitar 3/4 dari total penderita autoimun.
Hormon
Gangguan autoimun cenderung menyerang selama tahun-tahun melahirkan anak.
kelainan dinilai berpengaruh, baik untuk memperbaiki ataupun memperburuk, akibat perubahan hormon seperti kehamilan, kelahiran anak, dan menopause.
Infeksi
Beberapa kelainan dipicu atau diperburuk akibat infeksi tertentu.
Gejala autoimun
Gejala-gejala awal dari autoimun cenderung serupa, di antaranya yaitu:
Kelelahan
Nyeri otot
Pembengkakan dan kemerahan
Baca juga : Hepatitis A Serang Puluhan Siswa Di Depok, Kenali Penyakit Hepatitis A
Demam rendah
Kesulitan berkonsentrasi
Mati rasa dan rasa geli pada tangan dan kaki
Rontok
Ruam kulit
Gejala-gejala di atas dapat datang dan pergi. Diagnosa terhadap penyakit autoimun cenderung sulit dilakukan, terutama pada tahap-tahap awal.