40 Tahun Krisis Penyanderaan : Teriakan ‘Matilah Amerika’ Bergema

primaberita-matilah-amerika

Primaberita – Ribuan warga Iran berkumpul dekat bekas gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat di Tehran, Senin (4/11). Mereka berkumpul sambil meneriakkan “Matilah Amerika” dalam rangka memperingati 40 tahun krisis penyanderaan.

Pada hari ini, 40 tahun lalu, mahasiswa Iran mengepung dan menduduki Kedutaan Besar AS di Teheran. Akibat pengepungan yang terjadi pada tanggal 4 November 1979 tersebut, puluhan orang warga AS disandera selama 444 hari.

Kerusuhan di Iran Salah satu peristiwa penting yang mengubah wajah Iran, yaitu Revolusi Islam yang berlangsung pada tahun 1979. Persitiwa ini meninggalkan beragam kisah, salah satunya adalah tergulingnya Shah atau Raja Iran, Mohammad Reza Pahlavi.

Pada dekade 1970-an, banyak masyarakat Iran yang sudah muak dengan kepemimpinan Shah. Meski selama kepemimpinannya, Iran menuai berbagai kemajuan, namun kalangan oposisi menilai pemerintahan Pahlavi korup. Mereka menuduh, pembagian hasil minyak tak merata dan banyak penekanan terhadap lawan politik.

Puncaknya yakni pada September 1978, sebuah peristiwa yang disebut Black Friday berlangsung. Kala itu, ribuan orang berkumpul di Lapangan Jaleh dan menuntut Ayatollah Khomeini kembali ke Iran.

Namun, aksi demonstrasi ini menuai murka masyarakat ketika pasukan kerajaan yang tak terlatih melepaskan tembakan dan membunuh 89 orang. Bahkan insiden itu menimbulkan gelombang aksi unjuk rasa yang lebih besar.

Hingga akhirnya, pada Juli 1979, kaum revolusioner memaksa Shah untuk membubarkan pemerintahannya. Upaya tersebut berhasil dan membuat Shah Iran harus melarikan diri ke Mesir.

Stasiun TV menunjukkan kerumunan orang memadati jalan di sekitar bekas gedung tersebut. Aksi diikuti sekitar seribu orang dari seluruh penjuru negara yang dulunya bernama Persia itu.

Pemimpin spiritual Ayatollah Ali Khamenei pada Minggu kembali memperbarui larangan perundingan dengan AS. Dia menegaskan bahwa kedua negara adalah musuh abadi.

Sementara itu, parlemen Iran memberikan persetujuan awal bagi peraturan baru yang mengharuskan pembahasan mengenai kejahatan Amerika masuk dalam buku-buku sekolah. Sejumlah anggota parlemen juga meneriakkan ‘Matilah Amerika’ ketika persetujuan tersebut resmi disahkan.

Add a Comment