Pipa Pertamina Terbakar, Proyek PT. KCIC Dihentikan Sementara

Primaberita – Pipa Pertamina terbakar berdekatan dengan PT. Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) di Kampung Mancong, Kelurahan Melong, Cimahi Selatan, Kota Cimahi. Kebakaran hebat itu terjadi di pinggir Tol Padalarang pada pipa PT Pertamina (Persero) yang menyalurkan bahan bakar jenis Pertamina Dex dari Terminal Ujung Berung Ke Padalarang.

Imbas kebakaran ini, lalu lintas tol mengalami gangguan. Pihak Pertamina pun melakukan berbagai upaya untuk memadamkan api tersebut. Selain itu, Pertamina juga tengah melakukan investigasi untuk mencari penyebabnya.

Baca Juga : Resmi ! Susunan Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024

Di sisi lain, lokasi kebakaran rupanya berdekatan dengan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang tengah dikebut. Pertamina menyatakan telah meminta pemilik proyek PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) berkoordinasi jika melakukan konstruksi di kawasan tersebut.

Sementara, dalam keterangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk, kebakaran di tol disebabkan oleh bor yang mengenai pipa Pertamina.

Polsek Cimahi Selatan memeriksa 10 orang karyawan PT CREC, subkontraktor PT KCIC sebagai saksi insiden meledaknya pipa Pertamina di lokasi proyek kereta api cepat. Pemeriksaan dilakukan untuk mencari gambaran sebelum kebakaran terjadi. Berdasarkan keterangan dari PT CREC, ada 13 karyawan yang mengerjakan proyek trase di lokasi meledaknya pipa.

Anggota DPR RI Fraksi PDIP TB Hasanuddin mendesak agar PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) menghentikan sementara pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang melintasi 8 kabupaten/kota di Jawa Barat.

Terkait : Bom Meledak Di Masjid Afghanistan, 62 Orang Meninggal Dunia

Desakan penghentian ini menyusul insiden pipa Pertamina terbakar . Hasanuddin menyatakan banyak pihak yang tak setuju lantaran proyek kereta cepat ini melintasi daerah yang produktif yaitu daerah hijau dan resapan air.

Masalah lain yang menjadi kontroversi, katanya, adalah soal penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA) dari China yang dikirim ke Indonesia. Dengan adanya insiden ini, Hasanuddin meminta pemerintah baik pusat maupun pemerintah daerah melakukan monitoring dan evaluasi. Ia mendesak proyek KCIC dihentikan untuk sementara.