MEGA PROYEK Jembatan Selat Sunda Akan Kembali Direncanakan

Cita-cita Pemerintah

Pemerintah pernah bercita-cita membuat Jawa dan Sumatra tersambung jembatan. Pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sempat ada Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang memasukkan JSS dalam satu paket pembangunan koridor di Sumatra. 

Namun, pada awal 2016 lalu pemerintahan Jokowi menunda proyek JSS. Ekonom Faisal Basri secara tegas berpendapat proyek jalan tol Trans-Sumatra sepanjang lebih dari 2.000 km pada dasarnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proyek JSS. 

Pernyataan Faisal

Faisal sempat menganggap pemerintah sesat pikir bila menunda atau membatalkan JSS tapi malah membangun jalan tol Trans-Sumatra. Namun, saat itu jalan tol Trans-Sumatra belum terbangun, dan jalan tol Trans Jawa belum tersambung penuh, yang terjadi kini sebaliknya.  Menurut Moeldoko, dibutuhkan kajian yang betul-betul komprehensif untuk benar-benar merealisasikan JSS menjadi kenyataan. Apalagi, menggabungkan pulau antar pulau bukan perkara mudah. 

“Tidak cukup mengkonektivitaskan, apalagi antar pulau seperti itu. Ya itu hanya dari sisi teknikal, ada sisi lain yang perlu dipertimbangkan,” tegasnya

Diperlukan

Jembatan Selat Sunda dinilai diperlukan untuk mengantisipasi padatnya arus lalu lintas di penyeberangan Merak-Bakeuheni di masa mendatang.

Rampungnya pembangunan Jalan Tol Bakauheni-Palembang dinilai menjadi salah satu penyebab meningkatnya arus kendaraan dan barang yang menyeberang. Menurut mereka, jika hal ini tak diantisipasi maka justru akan menimbulkan persoalan baru.

Baca juga: Usai Dilantik Jadi Presiden RI, Jokowi Langsung Mencairkan Gaji Ke-13

Add a Comment